Pada babak pertama, Kalimantan Selatan melalui Rommy Hadiwijaya yang menggunakan klub AC Milan menang 2-1 atas Moh. Bayu dari Gorontalo yang menggunakan klub Manchester United.
Pada pertandingan kedua Rommy yang kali ini berduet dengan M. Noor Rafiqi memilih menggunakan klub Bayern Muenchen, sedangkan Bayu yang berpartner dengan M. Akbar memilih AC Milan.
Bayu dan Akbar berpeluang memenangkan pertandingan kedua setelal unggul lebih dulu, tapi Rommy dan Rafi menyamakan kedudukan untuk memaksakan pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan.
Pada babak perpanjangan waktu kedua tim bermain ekstra hati-hati, sehingga tidak ada gol yang tercipta sehingga laga dilanjutkan adu penalti.
Saat adu penalti Rommy gagal pada eksekusi pertama, sedangkan Bayu gagal pada penendang ketiga.
Baca juga: Esport - Kalteng ke final efootball setelah hentikan Kalsel
Pada penendang terakhir, Bayu yang terburu-buru menekan tombol membuat tendangan penaltinya melenceng yang membuat Kalimantan Selatan menang 4-3.
Kalimantan Selatan pun berkesempatan membalas dendam kepada Kalimantan Tengah yang mengirim mereka ke lower bracket, sekaligus memperebutkan medali emas.
Rafiqi menyebut perlawanan Gorontalo sangat keras hingga harus diselesaikan dengan babak adu penalti. "Tapi kita memiliki strategi untuk bermain tenang, " kata Rafiqi.
Sementara Rommy berjanji akan bermain lebih baik saat bertemu Kalimantan Tengah untuk kedua kalinya.
"Saya akan berusaha bermain lebih baik dan semoga Kalsel bisa pulang membawa medali emas," ucapnya.
Gorontalo harus puas membawa pulang medali perunggu efootball.
Baca juga: Langkah tim esport Aceh di nomor MLBB dihentikan Jawa Barat
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024