Ini merupakan sinyal kuat bahwa kami memang berkomitmen untuk mengurangi emisi
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) telah menyiapkan delapan strategi untuk mencapai target emisi nol bersih atau net zero emission (NZE) tahun 2060.

“Salah satu inisiatif kami adalah memerangi net zero emission ini,” kata Direktur Manajemen Risiko PLN Suroso Isnandar saat media briefing di Sarinah, Jakarta, Selasa.

Strategi pertama adalah pembatalan 13.300 megawatt (MW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang baru direncanakan pada Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028.

Kedua, membatalkan perjanjian jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) sebesar 1.400 megawatt (MW). Dalam konteks ini, PLN menghentikan perjanjian jual beli yang belum memulai pembangunan.

“Ini merupakan sinyal kuat bahwa kami memang berkomitmen untuk mengurangi emisi,” jelas dia.

Strategi ketiga, yaitu rencana mengganti berkapasitas 1.100 MW yang sudah beroperasi dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

Berikutnya, PLN ingin mengganti PLTU dengan kapasitas 800 MW yang sudah beroperasi dengan pembangkit berbahan bakar gas.

Strategi kelima adalah mendorong penggunaan biomassa sebagai bahan campuran untuk batu bara di PLTU melalui metode co-firing. Sejauh ini, PLN telah menerapkan metode itu pada 46 PLTU. Perusahaan berencana meningkatkan jumlahnya menjadi 52 PLTU pada tahun 2025.

Strategi keenam, PLN mendukung proses dieselisasi, dengan mengganti pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan pembangkit berbasis energi baru terbarukan. Menurut Suroso, saat ini terdapat lebih dari 90 lokasi terpencil yang pembangkit dieselnya akan dimatikan dan digantikan dengan pembangkit EBT.

Ketujuh, PLN mendorong pelaksanaan perdagangan karbon atau carbon trading.

Adapun strategi terakhir yaitu PLN berencana mengembangkan pembangkit EBT secara masif.

Baca juga: PLN EPI gandeng Pupuk Indonesia dalam pengembangan hidrogen hijau
Baca juga: PLN IP lakukan aksi pemulihan terumbu karang di Taman Laut Pandanan
Baca juga: PLN tingkatkan co-firing biomassa PLTU Jeranjang hingga 14 persen


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024