Di Moskow, kami menghormati keinginan rakyat di kawasan Donetsk dan Luhansk dan mengharapkan hasil referendum dilaksanakan dengan cara yang beradab tanpa terulangnya kekerasan dan melalui dialog.

Moskow (ANTARA News) - Rusia menyatakan pada Senin bahwa pihaknya menghormati hasil referendum mengenai pemerintahan sendiri di dua kawasan bagian timur Ukraina dan hasilnya hendaknya dilaksanakan secara damai.

Pemberontak pendukung Rusia meraih kemenangan dalam referendum pada hari Minggu di Donetsk dan Luhansk, Ukraina. Sementara penguasa Ukraina menolak pemungutan suara itu sandiwara dan Uni Eropa mengeritik referendum tersebut.

"Di Moskow, kami menghormati keinginan rakyat di kawasan Donetsk dan Luhansk dan mengharapkan hasil referendum dilaksanakan dengan cara yang beradab tanpa terulangnya kekerasan dan melalui dialog," kata Kremlin dalam satu pernyataan.

Presiden Vladimir Putin, yang menjauhkan dirinya dari pemungutan suara pekan lalu dengan menyerukan agar menangguhkannya, tidak memberi komentar mengenai referendum yang diselenggarakan sementara pertempuran berkecamuk di kawasan tersebut yang membawa Ukraina di jurang perang saudara.

Kremlin menekankan apa yang dikatakannya suatu "hasil tinggi yang diberikan penduduk, kendati ada usaha-usaha mengganggu pemungutan suara tersebut".

"Kami mengutuk penggunaan kekerasan, termasuk senjata berat terhadap warga sipil," katanya dalam pernyataan itu.

Sejumlah pemilih pro-Rusia berpendapat bahwa pemungutan suara sebagai langkah menuju penyatuan dengan Rusia pada akhirnya. Moskow membantah berambisi menarik kawasan di bagian timur Ukraina itu yang berbahasa Rusia ke dalam Federasi Rusia menyusul pencaplokan semenanjung Krimea di Laut Hitam setelah referendum pada Maret.

Pernyataan Kremlin itu tidak memberikan rincian mengenai rencana untuk bertindak mengenai hasil-hasil referendum tersebut.

Dari Donetsk/Slaviansk, Reuters melaporkan pemimpin Ukraina Oleksander Turchinov menuding Rusia bekerja untuk menggulingkan kekuasaan negara yang sah di Ukraina Senin setelah para pemberontak pro-Rusia mendeklarasikan kemenangan dalam referendum.

(M016)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014