Justru harapannya bisa lebih efektif karena ada fokus dari kementerian yang tersentral di situJakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa kabinet gemuk yang diproyeksikan dibentuk pada pemerintahan Prabowo-Gibran dengan menambah nomenklatur kementerian akan lebih efektif sebab fokus kementerian akan menjadi lebih tersentral.
"Justru harapannya bisa lebih efektif karena ada fokus dari kementerian yang tersentral di situ," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Meski demikian, dia enggan membeberkan kementerian apa yang nantinya akan dilakukan penggabungan ataupun pemisahan untuk dilakukan penyesuaian.
"Memang jumlah keseluruhan memang bertambah dari yang sekarang, jumlahnya berapa saya enggak tahu persis, tapi penambahan atau pemisahan dari satu kementerian semua sudah dibicarakan," ucapnya.
Dia menyebut dengan penambahan kementerian maka diharapkan akan bertambah pula fokus-fokus program yang akan dilaksanakan.
"Harapan Pak Prabowo adalah menteri-menteri yang akan datang lebih fokus kepada penanganan program yang itu dilakukan dengan cara melakukan pemisahan dari kementerian-kementerian lain," ujarnya.
Baca juga: PKB sebut sudah diminta nama calon menteri untuk kabinet Prabowo
Baca juga: Presiden ingin pemerintahan baru bisa berlari kencang setelah dilantik
Baca juga: Gerindra sebut Prabowo sedang fokus susun kementerian dan kabinet
Fokus pada pelaksanaan program, kata dia, sebagaimana yang menjadi konsentrasi dari Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Kalau itu bisa di-handle dari kementerian yang sudah ada pada prinsipnya beliau tidak keberatan, tapi kalau ternyata ada sektor, ada kemampuan yang lebih bisa maksimal lagi, beliau ingin itu bisa lebih maksimal," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menilai kalangan profesional untuk mengisi kabinet zaken tak melulu harus dari unsur non-partai politik, sebab profesional bisa pula datang dari partai politik.
"Artinya ada orang profesional, orang ahli tapi dia bagian dari partai. Artinya, dia memang ahli di bidangnya, tapi dia secara politik terafiliasi oleh satu partai politik yang berkoalisi," ucapnya.
Dia pun menyebut Gerindra memiliki sejumlah kader terbaik untuk mengisi kursi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, namun komposisi-nya harus berbagi dengan partai politik anggota koalisi lainnya.
Meski demikian, dia enggan menyebut pos kementerian apa yang kiranya ditargetkan untuk diisi oleh kader Gerindra tersebut.
"Kalau kemudian dalam pelaksanaannya itu diperlukan ada kader Gerindra yang bisa atau diharapkan, bisa membantu beliau (Prabowo) di kabinet kami akan siapkan kader-kader terbaik yang memiliki keahlian di bidang yang diharapkan, tapi itu kan harus share dengan partai-partai koalisi," kata dia.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
Kabinet gemuk, jelas membutuhkan banyak orang. Konsekuensinya kebutuhan dana untuk gaji para Menteri makin besar. Hal ini beresiko bertambahnya utang negara dan naiknya pajak.
Namun di sisi lain, jobdes tiap Kementerian bisa jadi makin tidak jelas, bahkan besar kemungkinan akan tumpang tindih, temasuk dalam membuat kebijakan, sehingga tidak efektif dan efisien. Juga ada resiko perbesar celah korupsi. Dan kepentingan rakyat belum menjadi perhatian. Hal ini terkait dengan sistem pemerintahan yang dianut, yang justru banyak berpihak pada para pemilik modal.
Dalam sistem Islam. Pemimpin itu akan amanah dan akan memilih pejabat dengan efektif dan efisien, dengan jobdesk dan tanggungjawab yang jelas, baik dalam urusan kekuasaan maupun non kekuasaan.