Istanbul (ANTARA) - Kremlin mengomentari laporan tentang potensi adanya hubungan antara Ukraina dan tersangka percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat sekaligus calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
"Bukan kami yang harus memikirkan ini, tetapi badan intelijen AS. Bagaimanapun, ada konsekuensi jika bermain api," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Senin (16/9).
Sembari menyatakan bahwa Rusia memantau dengan saksama situasi di AS, Peskov juga mengemukakan bahwa situasi selama pemilihan presiden AS "menegangkan."
Peskov kemudian membantah campur tangan Rusia dalam situasi di negara itu.
Biro Investigasi Federal (FBI) menyebut Trump sebagai target dari percobaan pembunuhan di klub golfnya di West Palm Beach, Florida.
Petugas penegak hukum di Florida mengatakan kepada wartawan bahwa mereka menangkap seorang tersangka yang terlihat oleh agen Dinas Rahasia AS dengan senapan serbu bergaya AK-47 di luar klub golf Trump.
Tersangka diidentifikasi sebagai Ryan Wesley Routh (58) dari Hawaii, menurut laporan The New York Times dan Fox News.
Routh sebelumnya mengatakan kepada The New York Times bahwa ia pergi ke Ukraina segera setelah dimulainya "operasi militer khusus" Rusia pada Februari 2022 untuk mendorong orang-orang agar berjuang demi negara tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Perdana Menteri Inggris prihatin atas upaya pembunuhan kedua Trump
Baca juga: Trump salahkan Biden, Harris atas percobaan pembunuhan terhadapnya
Baca juga: Elon Musk tuduh tokoh Partai Demokrat dorong penghilangan nyawa Trump
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024