Istanbul (ANTARA) - Hujan deras dan banjir telah menyebabkan kerusakan yang luas di Myanmar dengan korban jiwa hampir mencapai 300 orang, sehingga memicu seruan untuk perlunya bantuan internasional.

Hujan deras dan banjir disebabkan oleh Topan Yagi yang menimbulkan kekacauan di Asia Tenggara serta di beberapa wilayah di China.

Menurut DVB TV, seperti dilaporkan Anadolu pada Selasa, sekitar 300 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor sejak sisa-sisa Topan Yagi tiba di negara itu pada 9 September. Selain itu, lebih dari 200.000 orang terkena dampaknya.

Di kota Yamethin di wilayah Mandalay tengah, sekitar 200 jenazah ditemukan setelah 350 rumah hancur akibat tanah longsor.

“Jumlah pasti korban tewas dan rumah hancur masih belum jelas. Kami masih menyusun daftarnya,” kata seorang warga Yamethin yang membantu korban banjir kepada DVB TV.

“Sebagian besar kematian terjadi karena banjir dan tanah longsor,” kata seorang penduduk Kotapraja Hopong di Negara Bagian Shan bagian selatan.

Media pemerintah melaporkan bahwa bahwa lima bendungan, empat pagoda, dan lebih dari 65.000 rumah hancur akibat banjir.

Junta militer serta kelompok oposisi yang mengasingkan diri telah menyerukan bantuan internasional untuk mengatasi situasi darurat yang disebabkan oleh banjir di negara Asia Tenggara tersebut.

Sumber : Anadolu

Baca juga: Kemlu akan bantu 11 WNI dari Myanmar yang diduga jadi korban penipuan
Baca juga: KBRI Yangon berkoordinasi dengan otoritas Myanmar untuk selamatkan WNI


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024