Keduanya sudah saling mengalah dan mau kerja samaJakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan wacana penyatuan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) tidak akan direalisasikan karena kedua perusahaan tersebut melakukan sinergi bisnis.
"Keduanya sudah saling mengalah dan mau kerja sama. Jadi tidak ada lagi urgensi penyatuan Pertagas dan PGN," kata Dahlan, usai menghadiri Launching Mandiri Institute Bank Mandiri, di Jakarta, Senin.
Menurut Dahlan, di antara PGN dan Pertamina sebagai induk usaha Pertagas, saat ini sudah sejalan dalam sejumlah kegiatan bisnis.
"Keduanya sudah berjanji untuk tidak berantem terus atau tidak lagi bersaing tidak sehat. Sekarang sudah mau mengalah dan bekerjasama," kata Dahlan.
Mantan Dirut PT PLN ini membeberkan, selama ini kedua perusahaan itu sering berseberangan sehingga banyak infrastruktur gas yang seharusnya dibangun tapi karena persaingan yang tidak sehat maka negara dan masyarakat menjadi korban.
Dahlan mencontohkan pada proyek pembangunan jaringan pipa gas Cirebon-Semarang urung terealisasi karena terjadi konflik.
"Karena itu sempat saya ancam dengan wacana penggabungan. Ternyata sekarang mereka sudah sadar, dan sudah menggarap sejumlah proyek infrastruktur," tegas Dahlan.
Sebelumnya beredar isu bahwa Menteri BUMN Dahlan Iskan sudah menerbitkan surat tertanggal 7 Mei 2014 yang akan menggabungkan Pertagas ke PGN. Namun Dahlan menyebutkan, bahwa surat itu tidak pernah ada.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014