Selama ini yang memanfaatkan kratom Indonesia itu India dan Amerika Serikat. Akan tetapi, kita hanya jual bahan mentahnya.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan bahwa tanaman kratom, yang telah diakui sebagai herbal dan memiliki potensi besar di industri makanan dan minuman, memiliki nilai jual yang sangat tinggi di pasar internasional.

Teten, setelah acara Sharing Session Startup Go Global, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa ekstrak kratom, produk olahan dari tanaman tersebut, memiliki nilai jual mencapai 6.000 dolar AS per kilogram atau sekitar Rp90 juta.

Sayangnya, Teten mengatakan Indonesia sebagai negara penghasil kratom terbesar justru lebih banyak mengekspor bahan mentahnya.

Padahal, menurutnya, dengan teknologi yang relatif sederhana, Indonesia bisa memproses kratom menjadi ekstrak dengan nilai tambah yang jauh lebih tinggi, dan memiliki potensi pasar yang besar di Eropa dan Amerika Serikat.

“Selama ini yang memanfaatkan kratom Indonesia itu India dan Amerika Serikat. Akan tetapi, kita hanya jual bahan mentahnya,” ujarnya.

Teten menuturkan Kementerian Koperasi dan UKM mendorong hilirisasi kratom, baik menjadi produk jadi maupun produk setengah jadi, untuk memasok industri di dalam negeri, seperti farmasi dan industri makanan dan minuman.

Ia menyatakan akan mendukung program hilirisasi kratom, baik melalui rumah produksi bersama maupun sentra pengolahan kratom yang dikelola oleh koperasi, seperti yang telah dilakukan oleh Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) di Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kratom merupakan tanaman endemik Asia Tenggara yang sejak lama daunnya dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat sebagai tumbuhan herbal.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor kratom selalu mengalami pertumbuhan dengan tren sebesar 15,92 persen per tahun sejak 2019.

Salah satu negara tujuan ekspor utama kratom Indonesia adalah Amerika Serikat. Pada periode Januari-Mei 2023, ekspor kratom ke AS mencapai 4,86 juta dolar AS atau 66,30 persen dari total ekspor kratom Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi minta manfaat tanaman kratom diteliti lebih lanjut
Baca juga: Menkes: Koordinasi tata kelola niaga kratom libatkan BNN

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024