Bandarlampung (ANTARA) - Bank Lampung telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi debitur di wilayahnya sebanyak Rp583 miliar hingga periode Agustus 2024.

"Sebagai bank pembangunan daerah segmen kredit terbesar ada di kredit konsumtif yang melayani kredit aparatur sipil negara, ataupun aparatur desa. Akan tetapi saat ini mulai menyasar fokus lain yaitu dengan mengembangkan UMKM dalam penguasaan hilirisasi pertanian serta ekosistem pasar secara komprehensif dalam aspek intermediasi finansial," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Lampung Mahdi Yusuf di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan dalam upaya fokus mengembangkan sektor UMKM pihaknya pun ikut serta dalam mempermudah pembiayaan dengan menyalurkan KUR bagi UMKM.

"Bank Lampung sebagai salah satu lembaga keuangan di Provinsi Lampung yang menjadi penyalur kredit usaha rakyat pada Agustus ini sudah menyalurkan sebanyak Rp583 miliar, atau sebesar 46,71 persen dari kuota KUR," katanya.

Dia menjelaskan untuk jumlah alokasi KUR yang diberikan kepada bank pembangunan daerah tersebut di 2024 sebanyak Rp1,25 triliun.

"Pembagian alokasi KUR tersebut yaitu untuk KUR Mikro kuota sebesar Rp750 miliar dan terealisasi Rp362.311 miliar, KUR Retail memiliki kuota Rp490 miliar serta telah tersalurkan Rp213.543 miliar dengan total debitur 1.365 orang," ucap dia.

Menurut dia, untuk alokasi KUR Super Mikro berjumlah Rp10 miliar dan realisasi Rp8,2 miliar dengan debitur 8.895 orang.

"Masih ada sisa total kuota KUR secara keseluruhan sekitar Rp666 miliar, dan kami optimis ini dapat habis tersalurkan dalam empat bulan ke depan," tambahnya.

Diketahui realisasi penyaluran KUR per tahun di Bank Lampung meliputi pada 2020 dari kuota Rp110 miliar terealisasi Rp95,3 miliar, di 2021 alokasi Rp450 miliar realisasi Rp339.605 miliar, 2022 dari kuota Rp600 miliar terealisasi Rp593,2 miliar, dan di 2023 dari kuota Rp963 miliar terealisasi Rp889 miliar.

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024