Jakarta (ANTARA) - Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang kian banyak diminati karena menawarkan kesempatan untuk memiliki bagian dari kepemilikan atas suatu perusahaan dan ikut serta dalam keuntungan yang dihasilkan.

Lantas, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan saham?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Saham merupakan bagian; andil; sero (tentang permodalan) yang tertanam dalam berbagai perusahaan atau bisa juga dimaknai sebagai hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagi dalam pemilikan dan pengawasan.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak pemegang saham memiliki klaim (hak) atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dilansir dari laman resmi Sikapi Uangmu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perusahaan menerbitkan saham untuk memperoleh pendanaan, nah nantinya saham menjadi instrumen investasi untuk investor (orang yang melakukan investasi) berpotensi ikut serta mendapat kesempatan keuntungan yang dihasilkan atas suatu perusahaan tersebut.

Wujud saham berupa selembar kertas yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menyatakan bahwa pemilik nama yang tercantum di surat tersebut memiliki bagian kepemilikan dalam perusahaan sesuai dengan persentase atau jumlah investasi yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Dalam suatu saham memiliki komponen utama meliputi penerbit (issuer) perusahaan yang menerbitkan saham, dividen (dividend) bagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham dan harga transaksi saham terakhir yang dilaporkan melalui Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan yang sahamnya dapat dibeli di Bursa Efek Indonesia disebut Perusahaan Tercatat atau disebut dengan emiten. Saham dibeli dalam satuan yang disebut dengan lot, di mana satu lot saham sama dengan 100 lembar saham.

Saat membeli 1 lot saham, sudah memiliki 100 lembar saham. Jadi, membeli saham suatu perusahaan, maka sudah menjadi bagian dari salah satu pemilik perusahaan tersebut.

Nah, saham yang dimiliki oleh pemilik saham juga bisa dijual jika sewaktu-waktu membutuhkan dana atau ingin membeli saham yang lainnya.

Namun, perlu diperhatikan bahwa di pasar sekunder (bursa) atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Harga saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran atas saham tersebut.

Terdapat faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran tersebut, meliputi yang sifatnya spesifik berhubungan saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri perusahaan) maupun yang sifatnya makro atau eksternal, seperti perkembangan tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar, dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik.

Jenis-jenis saham

1. Jenis saham berdasarkan klaimnya

Ada dua jenis saham berdasarkan klaimnya, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham ini terbagi berdasarkan prioritas pembagian keuntungan ke pemegang saham (dividen).

Saham Biasa atau Common Stock yakni mewakili kepemilikan di suatu perusahaan, saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang sudah go public. Pada saat perusahaan mendapatkan keuntungan maka pemilik saham ini akan menerima dividen.

Pemegang saham jenis ini memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jenis saham ini bisa diperjualbelikan apalagi jika investor merasa perusahaannya berisiko mengalami kerugian.

Sedangkan Saham Preferen atau Prefered Stock yakni saham yang memiliki hak tambahan dibandingkan saham biasa, berupa hak untuk memperoleh dividen preferen meskipun perusahaan tidak dalam kondisi bisa membagikan dividen. Jadi, pemegang sahamnya mendapatkan sebuah hak istimewa dan pasti pada pembayaran dividen.

2. Jenis saham dari segi kinerja perdagangan

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada lima jenis saham berdasarkan kriteria ini, antara lain:
  • Blue Chip Stocks, jenis saham ini berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, merupakan leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen
  • Income Stocks, jenis saham ini mempunyai keunggulan dalam hal kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai menjadi daya tarik tersendiri bagi investor
  • Growth Stocks , yakni well-known saham jenis ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis dan dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi dan esser-Known jenis saham ini tetap memiliki ciri growth stock. Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten​​​​​​​
  • Speculative Stocks, jenis saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa mendatang, namun tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun​​​​
  • Counter Cyclical Stocks, jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang selalu dibutuhkan masyarakat seperti consumer goods dan rokok.


Baca juga: IHSG menguat di tengah 'wait and see' kebijakan BI dan The Fed

Baca juga: Daftar aplikasi main saham terbaik

Baca juga: Simak, Analis rekomendasikan saham pilihan perdagangan Selasa

Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 20,60 poin

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024