Jumlah kendaraan yang ada di hari libur melonjak 40 persen dari hari biasanya. Kebanyakan dari pengendara memanfaatkan untuk pergi ke mal bersama anggota keluarganya."
Bekasi (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, segera melakukan rekayasa lalu lintas di empat ruas jalan setempat dalam rangka meminimalisir dampak kemacetan yang semakin parah setiap tahunnya.
"Faktor banyaknya titik kemacetan di Kota Bekasi ini disebabkan badan jalan terlalu sempit, rata-rata hanya 7 meter untuk dua jalur. Sedangkan volume kendaraan sangat padat," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Minggu.
Sejumlah lokasi kemacetan terparah di Kota Bekasi di antaranya depan Metropolitan Mal, Jalan KH Noer Ali depan Bekasi Cyber Park, Jalan Jenderal Sudirman depan Grand Mall, pintu Tol Bekasi Timur, pintu Tol Bekasi Barat, pintu tol Jatiwaringin.
Kemacetan juga terjadi di simpang Harapan Indah, simpang Pondok Ungu, simpang Alexindo, Jalan Caman, simpang Rumah Sakit Bella, Jalan Perjuangan, Jalan Ir H Juanda, simpang Kemang Pratama, Jalan Siliwangi- Cipendawa, simpang Komsen-Jati Asih, putaran Pasar Pondok Gede, Superindo-Giant Galaxy, dan Jalan Cut Meutia.
"Saat ini saya sedang mengusulkan untuk membangun jalan alternatif. Salah satunya, Jalan Perjuangan Bekasi Utara, yang akan diperlebar menjadi dua jalur," katanya.
Nantinya, kata dia, perluasan lahan ini akan dimulai dari pertigaan proyek Bekasi, sampai ke pertigaan Universitas Bhayangkara.
"Selanjutnya, Jalan Rawa Semut, akan dibuat tembus sampai ke Ganda Agung, Bekasi Timur," katanya.
Pihaknya juga berencana membuat dua jalur perlintasan kendaraan mulai dari depan Metropolitan Mall Bekasi sampai ke pasar Sumber Arta di Jalan KH Noer Alie.
"Rekayasa lalin lainnya ada di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya depan Grand Mall Bekasi, akan ditingkatkan Jalan Pangeran Jayakarta, langsung tembus ke Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat," katanya.
Supandi menambahkan, seluruh jalan tersebut mulai 2014 segera dibangun untuk mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di hari libur.
"Jumlah kendaraan yang ada di hari libur melonjak 40 persen dari hari biasanya. Kebanyakan dari pengendara memanfaatkan untuk pergi ke mal bersama anggota keluarganya," ujarnya. (*)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014