Unsur-unsur edukasi menyajikan bahaya bullying, apalagi baru-baru ini sedang hangat menjadi perbincangan publik terkait perilaku penyimpangan buruk remaja di Kota Palembang
Palembang (ANTARA) - Film Dulmuluk-Dulmalik menyajikan nilai edukasi untuk mencegah kasus perundungan atau bullying khususnya bagi remaja di Sumatera Selatan (Sumsel).
Salah satu pemeran dalam film tersebut Nabila yang berperan sebagai Shella dikonfirmasi di Palembang, Selasa, mengatakan bahwa dalam film yang menekankan genre horor dan komedi tersebut, selain mempromosikan bahasa daerah di Kota Palembang dan Pagaralam serta destinasi wisatanya, juga tidak meninggalkan unsur edukasi.
"Unsur-unsur edukasi menyajikan bahaya bullying, apalagi baru-baru ini sedang hangat menjadi perbincangan publik terkait perilaku penyimpangan buruk remaja di Kota Palembang pada kasus kemarin ya," katanya.
Ia menambahkan bahwa warga Sumatera Selatan diharapkan menonton film ini, karena ini juga merupakan film nasional pertama kali yang menggunakan bahasa daerah Palembang.
Selain itu film ini juga di isi dengan para tokoh publik figur nasional yang berdialog menggunakan bahasa Palembang seperti Anwar Fuadi yang memang kelahiran Palembang, ada pula Meriam Belina, Roy Marten, dan lain-lain.
Adapula spesial penampilan lakon dari Penjabat Gubernur Sumatera Selatan periode 2023-2024 yang saat ini sudah menjadi Penjabat Gubernur Sumatera Utara yakni Agus Fathoni.
Baca juga: Orang tua berperan penting dalam edukasi pencegahan perundungan anak
Baca juga: Polres OKU Selatan edukasi pelajar tentang bahaya bullying
Ia menyebutkan film itu sudah tayang di layar lebar sejak tanggal 12 September 2024 dan sudah banyak sekali menjaring penikmat layar lebar, terbukti dengan ramainya postingan dengan tagar media sosial Dulmuluk-Dulmalik.
Sementara itu pasangan duo srikandi calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Palembang Fitri-Nandriani turut mengadakan nonton bersama film tersebut.
Nandriani mengatakan film ini luar biasa sekali melestarikan budaya Pagaralam dan Palembang. Ia mengajak para keluarga untuk menonton film ini secara bersama- sama.
Fitri menambahkan film ini menarik karena ada bahasa Palembang, kebudayaan Palembang, ciri khas Kota Palembang, makanan, suasana dan lain-lain. Idenya bagus sekali, harapan akan ada film-film lainnya tentang Palembang. Menurutnya tokoh yang dibawa kan juga sangat pas dan cocok, menghibur.
"Hari ini sengaja nonton bareng (nobar), di tengah aktivitas yang kita lakukan kan kita pengen suasana yang berbeda. Maka kita ajak teman-teman nonton dan betul-betul menghibur, yang tadinya penat, stres dan banyak kegiatan dengan nonton bisa menghibur," katanya.
Baca juga: Pemerintah diminta lebih masif edukasi sekolah soal bahaya perundungan
Baca juga: Kementerian PPPA edukasi anak hingga guru soal bahaya perundungan
Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024