Jadi ibu sekaligus juara
Dalam perhelatan PON Papua 2021 lalu, Diananda mengaku sedang hamil dua bulan namun tetap bisa mendulang tiga emas dari tiga kelas berbeda.
Kali ini, di PON Aceh-Sumut, Diananda membawa anaknya yang sudah berusia dua tahun. Perempuan kecil nan manis itu selalu hadir dalam setiap pertandingan Diananda.
Tidak berlebihan jika mengatakan bahwa anak itu telah menyentuh medali emas lebih banyak dari pada sebagian besar orang di luar sana.
Sesekali Diananda mengajak anaknya jalan-jalan ke sekitar venue di sela-sela pertandingan.
Sesekali juga anak manis itu digendong-gendong Diananda, layaknya relasi penuh kasih antara ibu dan anak.
Dengan mengikutkan anaknya ke pertandingan, Diananda sebenarnya sedang menanamkan nilai yang berharga kepada anak perempuannya.
Dengan kemenangan gemilang yang berhasil mengulang sejarah itu, Diananda menegaskan bahwa memiliki anak, menjadi ibu dan menjadi seorang istri bukanlah penghalang untuk meraih prestasi gemilang.
Ketika diwawancarai, Diananda mendekatkan suaranya ke arah gawai wartawan, lalu mengatakan dengan tegas dirinya ingin melawan stereotip yang menyatakan bahwa perempuan yang sudah berkeluarga dan memiliki anak susah untuk kembali berprestasi.
Ia menentang pendapat bahwa prestasi perempuan yang sudah berkeluarga sebaiknya dihentikan karena peran-peran keibuan harus dijalankan tanpa kesibukan lain.
Diananda dengan medali emas yang masih tergantung pada lehernya kemudian menggendong anaknya yang saat itu mengenakan baju berwarna kuning.
"Terimakasih," kata Diananda mengakhiri wawancara.
Diananda lalu menunjukkan jari telunjuk ke arah kamera yang kemudian ditiru oleh anaknya. Kamera para wartawan pun sigap, tak sudi melewatkan 'golden moment' itu.
Tulisan ini pun sontak menjelma sebuah pose yang dengan sendirinya lantang menantang kontradiksi antara predikat ibu dan juara.
Baca juga: Diananda ingin patahkan stigma perempuan karier
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024