Medan (ANTARA) - Jika buah Durian selalu menjadi primadona di kota Medan, maka tak berlebihan jika menyebut Mie Kangkung Belacan menjadi kuliner yang kan selalu terkenang di ingatan.

Berdiri sejak 1976 silam, Mie Kangkung Belacan milik Ahai ini selalu dirindukan. Setiap suapan rasanya tak kan terlupakan.

Setidaknya, itu yang menjadi kesan manis yang saya alami ketika melipir ke Mie Kangkung Belacan Ahai, sesudah melepas keringat dari Stadion Mini Pancing, Deli Serdang untuk meliput pertandingan final sepak bola putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 antara DKI Jakarta melawan Jawa Barat pada Sabtu (14/9).

Dulu, warung makan ini terletak di Pasar Ramai Thamrin, Sei Rengas II. Namun, setelah COVID-19, Ahai yang merupakan generasi kedua yang meneruskan warung ini, memutuskan untuk berjualan di halamam rumahnya yang berada di Jalan Tengku Amir Hamzah, Sei Agul.

Tiga tahun berdiri, masakannya justru semakin digemari dan tak pernah sepi pembeli.

Apalagi, putrinya Cathrine yang kerap mengunggah vlog di TikTok, membuat Mie Kangkung Belacan Ahai yang sudah legendaris ini semakin terkenal.

“Pindah di sini karena imbas Covid. Ada beberapa outlet yang tutup makanya pindah kemari. Jadi anak-anak bilang ‘kalau nggak kita coba lagi dari awal’ dari rumah. Di sini dibantu sama anak-anak lah ya,” kata Ahai ketika ditemui ANTARA.

Mie kangkung belacan adalah mie tumis dengan ciri khas bumbu terasi, bumbu penyedap masakan yang terbuat dari ikan-ikan kecil atau udang yang dihaluskan.

Kata Ahai, yang membedakan di sini adalah racikan terasinya yang diturunkan oleh ibunya, generasi pertama atau pelopor mie kangkung belacan.

“Mungkin biasanya terasi kan dibuat sambal ya. Ini lan dimasak dan dicampur sama mie kuning. Jadi campurannya kangkung, mie kuning, bumbunya bumbu terasi,” jelas Ahai.

“Terasi ini mama yang pelopori. Asal muasal itu tahun 1976. Itu dulu di Pasar Ramai,” lanjutnya.


Baca juga: Martabak piring, kuliner unik dan autentik dari Medan

Halaman berikut: Kuah becek

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024