kita dapat mengembangkan berbagai inovasi dan kolaborasi yang dapat mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 menghadirkan potensi investasi senilai 3,7 miliar dolar AS (Rp57,02 triliun, kurs per Jumat (13/9) = Rp15.410) melalui berbagai perjanjian kerja sama yang rencananya ditandatangani selama event berlangsung.

“Kami berharap melalui acara ini, kita dapat mengembangkan berbagai inovasi dan kolaborasi yang dapat mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia,” kata Ketua Panitia Pelaksana IIGCE 2024 Boyke Bratakusuma di Jakarta, Senin.

Ia menyatakan bahwa konvensi tersebut juga akan memamerkan berbagai inovasi teknologi, seperti Enhanced Geothermal Systems (EGS), dan pemanfaatan panas bumi untuk aplikasi langsung, misalnya untuk pemanasan dan pendinginan.

Selain itu, akan diselenggarakan pula diskusi mengenai pendanaan, kebijakan, dan regulasi pendukung yang diharapkan dapat memberikan solusi konkret untuk mengatasi berbagai hambatan pengembangan energi geothermal saat ini.

Boyke menuturkan bahwa meskipun dengan tantangan yang ada, terdapat optimisme yang tinggi bahwa energi panas bumi dapat memainkan peran penting dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau.

Baca juga: API dukung Indonesia jadi pemimpin global dalam pemanfaatan panas bumi

Baca juga: API: Pengembangan panas bumi wujud komitmen Indonesia capai NZE

Pihaknya pun berharap IIGCE 2024 dapat menjadi momentum penting untuk mendorong percepatan pengembangan energi panas bumi dan memaksimalkan potensi yang ada demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

“IIGCE 2024 akan menjadi titik temu strategis bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi pandangan dan solusi dalam merumuskan tantangan pengembangan panas bumi di Indonesia, sehingga, panas bumi nantinya dapat dimanfaatkan untuk mencapai target net zero pada 2060 atau lebih cepat”, ucapnya.

Pada perhelatan konvensi tersebut juga akan ada peluncuran Commercial Operation Date (CoD) yang akan menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) terpasang sebesar 922,6 Megawatt (MW).

Berikut sejumlah perjanjian kerja sama yang rencananya ditandatangani selama pelaksanaan The 10th IIGCE 2024 pada 18-20 September mendatang di Jakarta Convention Center (JCC):

  1. Perjanjian kemitraan energi terbarukan antara Selandia Baru dan Indonesia;
  2. MoU tentang sektor energi terbarukan antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Energi, dan Iklim Islandia;
  3. Kerja sama Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) terkait pengembangan panas bumi di Kenya;
  4. Perjanjian pembentukan komite bersama untuk mempercepat pengembangan panas bumi Indonesia antara Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) dengan Direktorat Panas Bumi Direktorat Jenderal (Dirjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian ESDM;
  5. Perjanjian antara University of Auckland dan Universitas Pertamina;
  6. Penandatanganan pembentukan student chapter API di Riau;
  7. Nota kesepahaman antara Geo Dipa Energi dan Baker Hughes Indonesia untuk eksplorasi, pengembangan, dan optimalisasi panas bumi;
  8. Sinergi Grup Pertamina di bidang manufaktur.

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024