Banda Aceh (ANTARA) - Pertandingan cabang olahraga paralayang nomor tandem xc pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut kembali ditunda karena hujan disertai badai melanda arena pertandingan di kawasan Lamtanjong, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, Senin.

“Hari ini lomba nomor tandem xc masih belum bisa kita laksanakan karena angin disertai badai terjadi dari pagi sampai siang hari,” kata Technical Delegate Paralayang Wahyu Yudha di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan akan terus berupaya mengejar waktu agar nomor tandem xc dapat dilaksanakan karena hingga saat ini sudah ada sepuluh nomor sudah valid dan dua nomor lainnya yakni untuk tandem xc beregu dan individu belum ada nilainya.

Ia mengatakan dalam pelaksanaan pertandingan tersebut pihaknya sangat mementingkan keselamatan para atlet sehingga jika cuaca tidak mendukung maka pertandingan tidak lanjutkan atau ditunda dan dilanjutkan pada hari berikutnya.

“Kita targetkan pada 19 September akan kita laksanakan upacara penghormatan pemenang (UPP),” katanya.

Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto juga hadir langsung ke lokasi guna meninjau arena paralayang di Gampong Lamtanjong, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar.

Baca juga: Paralayang- Tandem XC ditunda akibat angin kencang

“Peninjauan ini untuk memastikan keadaan arena paralayang usai hujan serta angin. Kita sebagai tuan rumah harus memastikan keselamatan dan kenyamanan para atlet karena paralayang ini kan salah satu cabang olahraga risiko tinggi dan butuh keamanan level tinggi juga," katanya.

Kehadiran Muhammad Iswanto juga untuk memastikan keselamatan perlengkapan yang ada di arena, seperti tenda dan perlengkapan bahan pendukung lainnya.

"Banyak perlengkapan di sini, itu juga harus kita pastikan keselamatannya karena perlombaan cabang olahraga paralayang masih lama dan berakhir pada 19 September," katanya.

Baca juga: Pertandingan paralayang lintas alam ditunda karena angin kencang
Baca juga: Jawa Tengah unggul di dua nomor perlombaan hari pertama paralayang


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024