Karhutla yang terjadi di belakang makam Datu Bagul pada siang hari itu, cukup menyulitkan tim gabungan BPBD
Banjar, Kalsel (ANTARA) - Tim Gabungan BPBD Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masuk ring satu mendekati kawasan Bandara Syamsudin Noor.
“Ya menang benar karhutla tersebut masuk ring satu, jadi kami intens pemadaman karena asapnya bisa sampai ke bandara dan bisa mengganggu penerbangan,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Banjar Muhammad Arifin di Martapura, Senin.
Baca juga: BPBD Kalsel terima empat helikopter dari BNPB untuk tangani karhutla
Arifin mengatakan, karhutla yang terjadi pada Minggu (15/9) tepatnya di belakang makam Datu Bagus, Kacamatan Martapura.
Selain itu, kebakaran itu terjadi di lahan tidur dan sering kali menyala kembali ketika sudah dipadamkan. Hal itu dikarenakan adanya semak belukar yang kering dan mudah terbakar, ditambah cuaca panas dan angin kencang.
“Kalau menurut analisa dari kawan-kawan terdahulu pemicunya kemungkinan dari manusia, baik sengaja ataupun tidak, karena jalan inikan banyak dilewati masyarakat,” ucapnya.
Bukan itu saja, katanya, sejak akhir Agustus hingga pertengahan September 2024, tim gabungan sering melakukan penanganan karhutla di ring satu ini.
Kebakaran lahan ini terjadi baik siang maupun pada malam hari, dan alhamdulillah pemadaman berhasil, namun sering kali juga api kembali berkobar keesokan harinya.
Karhutla yang terjadi di belakang makam Datu Bagul pada siang hari itu, cukup menyulitkan tim gabungan BPBD.
Baca juga: BPBD Kalbar: 13.057 hektare lahan terbakar di 13 kabupaten/kota
"Kami kesulitan dalam melakukan penanganan lantaran titik api berada di tengah-tengah lahan. Selain itu titik api tersebar cukup jauh dan sulit dijangkau," ujarnya mewakili Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar Warsita.
Saat terjadi karhutla tiupan angin cukup kencang membuat semak belukar yang kering begitu cepat terbakar dan semakin menjadi.
Untung saja, ketersediaan air cukup, karena di lokasi karhutla terdapat sungai kecil, sehingga tim gabungan bisa menggunakan mesin alkon dan beberapa selang untuk penanganan.
Tim gabungan terdiri dari BPBD, TNI, EBR, BPK Combat, BPK Kula dan PMI Banjar berhasil memadamkan beberapa titik api setelah hampir dua jam penanganan.
Sementara vegetasi yang terbakar semak belukar berupa tumbuhan purun dan bindrang dengan luasan lahan terbakar sekitar lima hektare.
Baca juga: Karhutla di Taman Nasional Baluran Situbondo capai 2,18 hektare
Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024