Untuk mencegah dampak negatif sinar UV, masyarakat diimbau selalu menggunakan tabir surya, kacamata anti UV, topi, atau baju lengan panjang saat beraktivitas di luar ruangan
Kota Bogor (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perlindungan lapisan ozon, dalam Puncak Hari Ozon di mal Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, untuk merayakan keberhasilan Protokol Montreal dalam menghadapi ancaman penipisan lapisan ozon di stratosfer.

Peringatan tersebut merupakan bagian dari World Ozone Day (WOD) 2024 yang jatuh pada tanggal 16 September. Tahun ini WOD mengambil tema “Advancing Climate Action” yang diterjemahkan menjadi “Tingkatkan Aksi Iklim, Ozon Aman”.

Baca juga: KLHK: Indonesia berhasil turunkan HCFC untuk lindungi lapisan ozon

Dalam sambutannya, Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan, masyarakat bisa turut berkontribusi untuk menjaga lapisan ozon dan meningkatkan aksi iklim. Salah satunya dengan upaya menyetel suhu AC ke 24 derajat celcius dalam rangka menghemat energi.

“Kita semua bisa turut berkontribusi dengan menggunakan produk ramah lingkungan (ramah ozon), melakukan perawatan AC secara berkala, menggunakan teknisi AC bersertifikat BNSP, dan menyetel suhu AC ke 24 derajat celcius agar hemat energi,” ujarnya.

Selain itu, kata Siti Nurbaya, untuk mencegah dampak negatif sinar UV, masyarakat diimbau selalu menggunakan tabir surya, kacamata anti UV, topi, atau baju lengan panjang saat beraktivitas di luar ruangan.

Baca juga: Indonesia turunkan emisi dengan kurangi bahan perusak ozon

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada KLHK, Laksmi Dhewanthi, mengatakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Ozon Sedunia seperti temu karya teknisi AC, kampanye, edugames siswa SMA, peluncuran Gerakan Nasional 16 to 24 (sixteen to twenty four) disemarakan agar pemahaman dan literasi publik tentang pentingnya menggunakan bahan-bahan yang ramah ozon ini menjadi lebih tersosialisasikan.

Tahun ini, kata dia, pihaknya sengaja melakukan kegiatan dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak muda dan ibu-ibu. Sebab ibu-ibu juga menjadi penentu apa peralatan-peralatan yang dibeli untuk keluarganya.

“Saat ini, memang kita harapkan pengurangan lapisan ozon atau pengurangan perusahaan ozon ini dilakukan, dengan cara menggunakan bahan-bahan yang biasa di aplikasi di rumah tangga yang lebih ramah ozon,” jelasnya.

Ia berharap, kegiatan yang sudah digelar di berbagai wilayah seperti Palembang, Palangka Raya, Makassar, Bali, Maluku, dan Sorong bisa tersosialisasikan. Sehingga publik mendapatkan literasi terkait perlindungan lapisan ozon dan aksi iklim. 

Baca juga: BRIN: Teknologi ozon jadi solusi kurangi sampah makanan

Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024