Ankara (ANTARA) - Komisioner Prancis untuk Pasar Internal Uni Eropa, Thierry Breton, pada Senin mengundurkan diri dan menuding Ketua Komisi Eropa melemahkan posisinya.

Dalam sebuah surat terbuka kepada Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, Breton mengatakan bahwa pada 24 Juli, von der Leyen meminta negara-negara anggota untuk mencalonkan kandidat untuk periode 2024-2029, dan dirinya dicalonkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai "kandidat resmi Prancis untuk masa jabatan kedua."

"Beberapa hari lalu, di tahap akhir negosiasi mengenai susunan Dewan Komisioner masa depan, Anda meminta Prancis untuk menarik pencalonan saya, dengan alasan pribadi yang sama sekali tidak pernah Anda diskusikan langsung dengan saya," kata Breton.

Ia juga mengungkap bahwa von der Leyen "menawarkan, sebagai kompromi politik, portofolio yang konon lebih berpengaruh untuk Prancis di Dewan Komisioner mendatang."

Breton kemudian mengumumkan pengunduran dirinya "mengingat perkembangan terakhir ini."

Prancis kini harus mencalonkan kandidat lain.

Proses pencalonan kandidat tidak berjalan sesuai keinginan von der Leyen. Dalam surat yang dikirimkan kepada negara-negara anggota pada 25 Juli, dia menyatakan akan mengejar keseimbangan gender.

Ia meminta setiap negara untuk mengusulkan dua nama, satu pria dan satu wanita, alih-alih hanya satu, tetapi hanya beberapa negara yang mengajukan kandidat wanita.

Sementara itu, von der Leyen menunda pengumuman portofolio hingga pertengahan September setelah Slovenia memutuskan untuk mengganti kandidat, yang masih memerlukan persetujuan dari parlemen Slovenia.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Macron usulkan CEO Atos sebagai wakil Prancis di komisioner EU
Baca juga: China-Prancis siap tingkatkan kolaborasi ekonomi dan perdagangan


Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024