Penyebaran virus yang diduga berasal dan ditularkan melalui hewan unta ini dapat diantisipasi dengan lebih memperhatikan kondisi kesehatan warga yang akan melaksanakan ibadah umroh maupun menunaikan ibadah haji
Bandarlampung (ANTARA News) - Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri mengingatkan seluruh jajaran kesehatan dan pemerintah kabupaten setempat agar dapat mengantisipasi sejak dini potensi penyebaran Middle East Respitatory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV).
"Langkah awal harus dilakukan dengan memberikan pemahaman secara terperinci mengenai penyakit akibat virus itu yang berpotensi menulari warga di sini agar tidak menimbulkan keresahan," ujarnya, Minggu.
Menurut dia, semua pihak diimbau tidak perlu terlalu khawatir terhadap penyebaran penyakit MERS-CoV itu, asalkan dapat menjaga kondisi badan tetap fit sehingga tidak mudah tertular.
Ia mengatakan, berdasakan keterangan ahli kesehatan, ciri-ciri dari penyakit yang dianggap sangat berbahaya itu, yakni merasakan sesak napas dengan suhu tubuh tinggi mencapai sekitar 38 derajat celsius dan tekanan darah mencapai 120/80.
"Penyebaran virus yang diduga berasal dan ditularkan melalui hewan unta ini dapat diantisipasi dengan lebih memperhatikan kondisi kesehatan warga yang akan melaksanakan ibadah umroh maupun menunaikan ibadah haji," kata dia lagi.
Dia menyebutkan, pemberangkatan warga yang akan melaksanakan umroh dari Kabupaten Lampung Barat seharusnya berusia tidak terlalu tua, bukan anak-anak di bawah 12 tahun serta tidak sedang berpenyakit berbahaya agar dapat diminimalkan penularannya.
"Sebanyak 100 orang setiap tahunnya kami berangkatkan umroh ke Tanah Suci sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah di Lampung Barat," katanya pula.
Karena itu, pihaknya berkomitmen dapat memberikan pelayanan terbaik agar yang diberangkatkan umroh atau haji dari Kabupaten Lampung Barat ini tidak tertular penyakit dari virus MERS-CoV tersebut.
Bupati juga mengimbau agar masyarakat Lampung Barat yang hendak melaksanakan ibadah umroh dan haji dapat menjaga kondisi kesehatannya serta menyiapkan masker standar, sehingga tidak mudah tertulari penyakit itu saat berada di Tanah Suci.
"Jangan pula terlalu khawatir karena hidup-mati sudah ada suratannya, sehingga yang perlu diingat adalah upaya untuk membekali diri agar siap menghadapi apa pun," ujarnya pula.
Mukhlis juga meminta Dinas Kesehatan dan kantor Kementerian Agama setempat lebih intensif melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah warga berangkat menjalankan ibadah umroh maupun haji.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014