"Pedampingan ini untuk memberikan treatment dan terapi kepada para korban agar mereka benar-benar dinyatakan tidak lagi trauma dan sudah lupa dengan peristiwa yang telah dialaminya," kata Sekda Kota Sukabumi, Hanafie Zein, Sabtu.
Menurut dia, pedampingan tersebut perlu dilakukan agar anak-anak pulih dari trauma dan kondisi kejiwaan mereka pulih.
Maka dari itu, lanjutnya, tim terpadu dari berbagai dinas terkait yang sudah dibentuk akan memberikan dukunga dan bantuan bagi para korban.
"Sejak adanya laporan kami langsung membuat tim terpadu yang anggotanya berasal dari berbagai dinas dan lembaga terkait, bahkan Rumah Dinas Wali Kota Sukabumi pun kami sulap jadi tempat penampungan sementara korban Emon agar para anak dan orang tua bisa merasakan kenyamanan dalam menjalani pemeriksaan," tambahnya.
Hanafie mengatakan pihaknya juga sudah menugaskan guru yang anak didiknya menjadi korban kejahatan seksual Emon agar dalam memberikan pembelajaran datang ke rumah si korban, karena sampai saat ini ada dua anak yang enggan masuk sekolah karena masih trauma.
"Kepada orang tua yang anaknya menjadi korban Emon tidak perlu khawatir dalam masalah pengobatan ini karena semuanya sudah ditanggu oleh APBD Kota Sukabumi yang juga mendapatkan bantuan dari Pemprov Jabar dan pemerintah pusat," kata Hanafie.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014