Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) merencanakan kenaikan tarif angkutan Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) kelas ekonomi mulai Oktober 2006 dengan besaran kenaikan rata-rata 5,28 persen. "Konsepnya sudah selesai dan tinggal menunggu keputusan menteri," kata Dirjen Perhubungan Darat, Dephub, Iskandar Abubakar di Jakarta, Jumat. Dijelaskannya, tarif baru ini merupakan penyesuaian dari tarif yang berlaku sebelumnya pada Keputusan Menteri Perhubungan (KM) No. 59/2005 yang berlaku mulai 1 Oktober 2005 dengan dua komponen utama yakni Batas Atas dan Batas Bawah. Batas Atas untuk wilayah I (Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) dari Rp114 per penumpang per km (KM. 59/2005) menjadi Rp120 per penumpang per km, sedang wilayah II (Kalimantan dan Sulawesi) dari Rp126 per penumpang per km menjadi Rp133 per penumapng per km. Sementara Batas Bawah untuk wilayah I dari Rp76 per penumpang per km menjadi Rp80 dan wilayah II dari Rp84 menjadi Rp88 per penumpang per km. Ditegaskannya, alasan kenaikan tarif bus AKAP kelas ekonomi di samping tetap memperhatikan daya beli masyarakat, juga kelangsungan usaha operator bus. Dihubungi terpisah, Kahumas Ditjen Perhubungan Darat, Djoko Sulaksono mengakui, usulan kenaikan tarif itu dilakukan setiap enam bulan, tetapi enam bulan lalu, hal itu tidak dievaluasi karena tarifnya dinilai masih relevan. "Usulan kami seperti itu dan ini memang hasil evaluasi per enam bulan. Enam bulan lalu tak ada kenaikan. Jadi, bukan semata-mata karena Angkutan Lebaran 2006," kata Djoko. Djoko menambahkan, selama setahun terakhir ini, biaya-biaya tetap seperti bahan bakar dan suku cadang sudah naik sehingga agar operator tetap bisa melanjutkan usahanya, perlu ada penyesuaian. Djoko juga menyatakan, setelah ditetapkan oleh Menteri Perhubungan, selanjutnya Dirjen Perhubungan Darat segera mengeluarkan Tarif Jarak Angkutan AKAP, khususnya kelas ekonomi. "Jadi, berapa tarif ekonomi antar kota tertentu, sesuai jarak yang ada sudah jelas misalnya Jakarta-Cirebon, Jakarta-Semarang dan lainnya," kata Djoko.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006