Sembilan mahasiswa Unja siap mengajar di Filipina

“Berhubung program ini adalah program exchange maka tentu saja universitas-universitas tersebut akan mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya ke Universitas Jambi,"

Jambi (ANTARA) - Sebanyak sembilan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (Unja) siap mengajar di sekolah-sekolah di Filipina melalui program SEA Teacher Batch 10.

Kepala UPT LI Universitas Jambi Sri Wahyuni di Jambi, Minggu menyampaikan bahwa sembilan mahasiswa akan ditempatkan di tiga universitas yang berbeda.

Tiga universitas dimaksud adalah Mariano Marcos State University (MMSU), Don Mariano Marcos Memorial State University (DMMMSU) dan President Ramon Magsaysay State Universitry (PRMSU).

“Berhubung program ini adalah program exchange maka tentu saja universitas-universitas tersebut akan mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya ke Universitas Jambi," kata Sri.

Keberangkatan mahasiswa ini akan dimulai pada Oktober 2024. Direncanakan kurang lebih delapan sampai dengan 10 mahasiswa-mahasiswa dari tiga universitas di Filipina akan ke Jambi untuk melaksanakan praktik mengajar di sekolah-sekolah mitra Universitas Jambi.

Program SEA Teacher gelombang 10 ini akan selama satu bulan. Program ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa FKIP untuk praktik belajar mengajar di negara lain, memberikan peluang kerja dan kesempatan yang lebih luas.

Salah satu mahasiswi lolos program ini yakni Siska Amelia dari Program Studi Pendidikan Matematika, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya usai dinyatakan lolos program SEA Teacher gelombang 10.

Dia berharap lebih mengenal kemampuan dan potensi yang dimiliki, menambah relasi internasional, meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan manfaat bagi kampus dan masyarakat.

Koordinator Program Studi Pendidikan Matematika Feri Tiona Pasaribu mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Unja yang telah memberikan kesempatan bagi para mahasiswa.

Dirinya mengapresiasi kampus yang telah memberikan wadah seperti ini untuk mahasiswa agar bisa berkompetensi di tingkat internasional.

Program seperti ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk mengikuti kegiatan yang sama di tahun berikutnya sehingga kuantitas dan kualitas dari kegiatan ini untuk semakin banyak dan lebih baik.
Baca juga: Tiga dosen Unja jadi peneliti di University College London
Baca juga: Dosen Unja olah buah pedada jadi peningkat sistem imun tubuh
Baca juga: Dosen Unja olah daun jeruju jadi sabun kecantikan