Batam (ANTARA) - Pawai Tatung, sebuah acara pawai budaya, mengeratkan keberagaman budaya di Kota Batam dengan menampilkan pertunjukan dari berbagai komunitas.

Acara yang diselenggarakan dalam rangka Mooncake Festival ini melibatkan berbagai komunitas budaya di Batam termasuk komunitas Tionghoa, Dayak, Jawa, dan lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Guntur Sakti, di Batam, Minggu, mengatakan bahwa pawai budaya ini menjadi daya tarik utama pariwisata.

"Daya tarik pariwisata itu ada tiga, yakni alam, budaya, dan kreativitas. Hari ini kita menampilkan festival budaya dengan tema mengusung tema harmoni dalam keberagaman," katanya.

Baca juga: Festival kue bulan tampilkan keberagaman budaya Indonesia

Festival ini, menurut dia, menjadi salah satu ajang untuk mempromosikan keberagaman budaya dan menggerakkan pariwisata Batam.

Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan keragaman suku bangsa dan budaya adalah nilai lebih yang dimiliki Indonesia, dan ini bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata daerah. Dengan adanya Pawai Tatung, peluang perkembangan hotel, restoran, dan jasa perdagangan di Batam akan meningkat.

Ia juga berharap pawai ini dapat menjadi agenda tahunan pariwisata Batam.

Baca juga: Festival kue tradisional Kotim upaya pelestarian warisan budaya

Ketua Majelis Agama Buddha Tridharma Indonesia (Magabutri) Provinsi Kepulauan Riau Susanto Theodolite mengatakan bahwa acara ini kali kedua diselenggarakan di Batam.

“Acara ini akan tahunan atau tidak, nanti tergantung oleh dukungan pemerintah dan masyarakat. Jika masyarakat mendukung, kita akan selenggarakan terus dengan senang hati,” ujarnya.

Ia menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan Wali Kota Batam dan Gubernur Kepulauan Riau terhadap acara tersebut.

“Melalui budaya, kita mempererat persatuan. Festival Mooncake ini tidak hanya menunjukkan budaya Tionghoa, tetapi juga budaya lain agar menjadikannya sebuah perayaan bersama,” tuturnya.

Baca juga: Pemkab Agam adakan festival "baralek gadang" upaya lestarikan budaya

Acara ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang memperkuat harmoni antarbudaya di Batam.

Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024