Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan internasional General Electric (GE) akan melanjutkan kerjasama dengan PT Industri Kereta Api (INKA) untuk membuat 200 lokomotif selama 10 tahun. "GE akan meningkatkan investasinya untuk membangun lokomotif dengan PT INKA. Ini skema kerjasama yang sangat bagus, didukung PT Barata. Yang nantinya tidak hanya untuk pasar domestik tapi juga bisa dikembangkan untuk ekspor," kata Menteri Perhubungan Hatta Rajasa usai mendampingi CEO GE Jeffrey R Immelt bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor presiden, Jakarta, Jumat. Dalam kerjasama itu, GE selain menyediakan teknologi juga akan membiayai pembangunan lokomotif tersebut yang skemanya akan segera dibahas Dephub dengan Kantor Bappenas. Kerjasama ini, lanjut Hatta, sudah berjalan sejak dua tahun yang lalu setelah sebelumnya sempat berhenti pada tahun 2001, dan pada tahun ini direncanakan dibangun empat lokomotif. "Sebetulnya mereka dulu sudah ada di sini yaitu PT GE Locindo, tetapi lalu tutup karena memang tidak begitu kondusif. Tetapi sekarang mereka sangat percaya dengan kondisi Indonesia yang membaik. Jadi dia akan memulai kembali," katanya. Dengan kerjasama ini, lanjut Hatta, setiap tahun diharapkan bisa diproduksi lokomotif sebanyak 15 - 20 lokomotif dengan pembiayaan berupa pinjaman lunak dari GE. Ditambahkannya, biaya untuk membuat satu lokomotif mencapai 1,8 - 2 juta dolar AS. Untuk kandungan lokal, katanya, saat ini hanya sekitar 15 persen, dan akan terus ditingkatkan mencapai 30 persen pada tahapan dikeluarkannya lisensi. Kerjasama ini, katanya, akan sangat menguntungkan Indonesia karena ada berbagai penghematan dan transfer teknologi yang diberikan GE. "Menyangkut local cost sehingga harga menjadi lebih murah, yang langsung terasa adalah tenaga kerja dan kapasitas building serta multiplyer efectnya," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006