Ankara (ANTARA) - China telah mengeluarkan tanggapan darurat terhadap kemungkinan banjir akibat hujan deras karena Topan Bebinca yang mendekat diperkirakan akan memengaruhi wilayah tenggara negara itu, demikian dilaporkan media pemerintah pada Minggu.
Peringatan itu dikeluarkan setelah Bebinca menjauh dari wilayah kepulauan barat daya Jepang, Amami, pada Minggu pagi dan bergerak ke arah barat laut melintasi Laut China Timur, menurut laporan Kyodo News yang berbasis di Tokyo.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) melaporkan bahwa topan tersebut berada sekitar 230 kilometer (143 mil) di barat laut kota Amami dan bergerak ke barat laut dengan kecepatan sekitar 25 km per jam (16 mil per jam).
Bebinca, badai ke-13 tahun ini, membawa angin kencang hingga 180 kph (112 mph) dengan tekanan atmosfer 965 hectopascal di pusatnya. Diperkirakan, kekuatan Bebinca akan melemah menjadi badai tropis pada Senin atau setelahnya.
Kementerian Sumber Daya Air China telah mengeluarkan tanggapan darurat Level-IV terhadap kemungkinan banjir di Shanghai dan provinsi Jiangsu, Zhejiang, serta Anhui, menurut laporan penyiaran pemerintah CGTN.
Bebinca diperkirakan akan mendarat di sepanjang pantai dari Kota Taizhou di Zhejiang hingga Kota Qidong di Jiangsu antara Minggu malam dan Senin pagi, membawa curah hujan yang sangat tinggi.
Topan ini dapat menyebabkan kenaikan permukaan air di beberapa sungai sedang dan kecil di wilayah tersebut.
China memiliki sistem tanggap darurat empat tingkat untuk pengendalian banjir, dengan Level I sebagai yang paling parah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Puluhan ribu wisatawan di China dievakuasi karena topan Prapiroon
Baca juga: Tempat wisata di Sanya China dibuka usai dihantam topan super Yagi
Baca juga: Topan Gaemi picu banjir dan kerusakan di sejumlah daerah di China
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024