Medan (ANTARA) - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XXI Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menerjunkan "food security", yakni tim khusus untuk memantau keamanan makanan para atlet sehingga makanan itu dapat dipastikan bebas dari bahan-bahan beracun.
"Kami ingin memastikan makanan yang dimakan para atlet bebas dari bahan-bahan beracun," ujar Ilham Syahril Nasution, salah satu food security yang diterjunkan PB PON Wilayah Sumatera Utara, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Medan, Sumatera Utara, Minggu.
Ia pun menyampaikan bahwa para petugas khusus itu setiap hari berkunjung ke hotel-hotel tempat para atlet menginap untuk menguji makanan yang disantap duta-duta olahraga yang datang dari berbagai daerah di Indonesia tersebut.
Lebih lanjut, Ilham menjelaskan terdapat beberapa parameter tes yang dilakukan Ilham dan kolega di food security, seperti tes sianida, arsenik, nitrit, formalin, boraks, dan methanyl, bahkan kandungan daging babi.
"Parameter utama adalah tes sianida dan arsenik. Dua unsur itu yang dicegah agar atlet tidak keracunan," kata Ilham menambahkan.
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa tes dilakukan dengan mengambil sampel makanan yang disajikan kepada para atlet. Pengujian pun dilakukan secara langsung di tempat terkait, seperti yang dilakukan Ilham pada Minggu siang ini.
Baca juga: PB PON Sumut tegur keras penyedia konsumsi yang lalai
Alumnus Politeknik Kesehatan Dr Rusdi tersebut menguji menu makan siang di Hotel Royal Suite, Medan yang menjadi tempat menginap atlet squash. Di sana, Ilham memeriksa semua jenis makanan yang disajikan untuk para atlet, mulai dari nasi, lauk pauk, buah, dan minuman.
"Yang kami cek, keamanan makanannya, bukan asupan gizinya. Terkait gizinya, ada petugasnya sendiri," kata dia.
Sebelumnya pada Sabtu (14/9), Kepala Bidang Konsumsi PB PON Sumut Dedi Jaminsyah Putra menyatakan menegur keras penyedia konsumsi yang lalai atau tidak menyediakan konsumsi sesuai dengan ketentuan.
Ia menyampaikan bahwa peneguran keras itu, di antaranya adalah dengan melayangkan surat peringatan pertama pada vendor penyedia layanan konsumsi di Sumatera Utara.
"Saya telah keluarkan surat peringatan pertama. Jika terjadi tindakan apa-apa, jangan salahkan, saya putus kontrak kalian," ujar Dedi.
Hal tersebut dia sampaikan menyusul kemunculan sejumlah persoalan dalam penyediaan konsumsi selama penyelenggaraan PON 2024 di Sumatera Utara, seperti keterlambatan pengiriman.
Pada pelaksanaan PON 2024 di Sumatera Utara, PB PON bertanggung jawab menyediakan konsumsi untuk panitia pelaksana (panpel), tenaga pendukung cabang olahraga (cabor), relawan, media, tamu VIP, dan tamu VIPP. Sementara untuk atlet dan ofisial, kata dia melanjutkan, penyediaan konsumsi diserahkan pada pihak penyedia akomodasi, yakni hotel.
Baca juga: PB PON jelaskan penyebab keterlambatan layanan konsumsi kontingen
Baca juga: Menpora Dito pastikan masalah konsumsi dan arena PON telah ditangani
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024