Athena (ANTARA) - Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis pada Jumat (13/9) meminta agar Uni Eropa (UE) segera memberikan respons terhadap distorsi di pasar energi Eropa.

Distorsi tersebut telah memicu tingginya harga listrik di negara-negara Eropa tengah, Eropa timur, dan Balkan dibandingkan dengan negara-negara Eropa barat, menurut Mitsotakis.

Dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang dirilis oleh kantor perdana menteri Yunani itu, dia mengatakan bahwa dalam kasus Yunani, harga listrik grosir di negara itu telah meningkat lebih dari dua kali lipat dari 60 euro (1 euro = Rp16.973) per megawatt jam (MWh) pada April menjadi 130 euro/MWh pada Agustus.
 
   Foto udara yang diambil pada 29 November 2022 ini menunjukkan instalasi fotovoltaik di atap pabrik Stergiou Family S.A. di Acharnes, pinggiran kota Athena, Yunani. ANTARA/Xinhua/ Lefteris Partsalis


Meskipun Yunani telah menunjukkan kemajuan luar biasa dalam percepatan transisi energi, harga-harga telah mengalami kenaikan ke level yang terakhir kali tercatat pada awal 2023 di tengah krisis energi, katanya

Situasi serupa juga dilaporkan di negara-negara lain pada musim panas tahun ini, kata Mitsotakis, seraya menambahkan bahwa disparitas harga serta biaya tambahan lainnya menggerogoti semangat pasar internal.

Dalam suratnya, pemimpin Yunani tersebut meminta UE untuk bertindak.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024