Maiduguri, Nigeria (ANTARA) - Ribuan warga masih terjebak di wilayah yang terendam air, beberapa hari setelah banjir besar melanda timur laut Nigeria, menurut seorang utusan PBB pada Sabtu (14/9).

Koordinator Kemanusiaan dan Residen PBB di Nigeria, Mohamed Malk Fall, mengatakan kurangnya dana telah menghambat evakuasi banyak warga yang terperangkap di daerah yang terendam air akibat banjir hebat pada Selasa (10/9) di kota Madhuri, yang merupakan banjir terburuk dalam tiga dekade terakhir.

"Hingga saat ini, masih terdapat ribuan warga di daerah yang genangan banjirnya belum surut," kata Fall kepada wartawan dalam konferensi pers di Maiduguri pada Sabtu setelah mengunjungi orang-orang yang terlantar di kamp pengungsian.

Ia menambahkan bahwa prioritas organisasi kemanusiaan PBB adalah bekerja sama dengan pemerintah Nigeria untuk mengevakuasi korban dari daerah yang terkena banjir serta memberikan bantuan kepada orang-orang yang terlantar untuk membantu mereka pulih dari pengalaman traumatis.

PBB juga khawatir akan potensi risiko kesehatan akibat banjir tersebut, ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa komunitas kemanusiaan belum dapat memberikan jumlah pasti orang yang terdampak akibat banjir itu karena operasi penyelamatan masih berlangsung.

Badan Penanggulangan Darurat Nasional (NEMA) mengonfirmasi 37 kematian dan 58 cedera terkait insiden banjir.

Pihak berwenang mengatakan lebih dari satu juta orang telah terdampak oleh banjir, dengan 414.000 orang lainnya mengungsi.

Lebih banyak pengungsi dievakuasi dan didaftarkan di kamp-kamp pengungsian internal (IDP) pada Sabtu.

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024