Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat mengambil langkah-langkah tambahan guna mendukung oposisi moderat di Suriah, kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Kamis (8/5).
Pemerintah Presiden AS Barack Obama bekerja sama dengan Kongres untuk menyediakan lebih dari 27 juta dolar AS untuk oposisi Suriah dan meningkatkan pengiriman bantuan semacam itu bagi Tentara Pembebasan Suriah, kata satu pernyataan yang menyarikan pertemuan antara Kerry dan Ahmed Jarba, Presiden Koalisi Oposisi Suriah.
Dukungan AS tersebut juga meliputi pemberian status misi asing buat kantor wakil koalisi di Amerika Serikat dan sanksi baru atas Pemerintah Suriah dan pendukungnya, kata pernyataan itu.
Sebelum pertemuan dengan Jarba, Kerry mengatakan kepada wartawan Koalisi Oposisi Suriah adalah lembaga "moderat dan banyak pihak yang berkomitmen melindungi semua rakyat Suriah".
"Kami menghadapi masa sulit dalam perjalanan ini. Namun kami terikat komitmen untuk melaksanakan bagian kami guna mendukung oposisi moderat dalam upayanya menyediakan suara sah buat aspirasi dan harapan rakyat Suriah," kata Kerry, sebagaimana dikutip Xinhua.
Sementara itu Jarba mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungannya "bagi perjuangan rakyat Suriah" dan mengatakan rakyat Suriah mengharapkan "bantuan dari negara adidaya dan negara yang memainkan peran pelopor di dunia".
Pada Kamis pagi, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi atas enam pejabat Suriah, dua pabrik dan satu bank Rusia, dalam tindakan untuk meningkatkan tekanan atas Damaskus serta para pendukungnya.
Pada hari yang sama beberapa pelaku teror membom satu hotel di Kota Tua Aleppo di provinsi di Suriah Baratlaut, menghancurkan gedung itu dan merusak beberapa bangunan bersejarah yang berdekatan, kata stasiun TV resmi dan kantor berita negara Suriah, SANA.
Hotel Carlton hancur ketika gerilyawan meledakkan bom di dalam satu terowongan di bawah bangunan tersebut, kata laporan itu tanpa memberi perincian.
Menurut beberapa laporan media lokal, ledakan tersebut adalah upaya untuk menyerbu daerah yang dikuasai pemerintah di kota itu.
Pada Selasa (6/5) pegiat Suriah mengatakan sebanyak 50 petempur pemerintah Suriah tewas ketika gerilyawan pada Senin (5/5) meledakkan bom di satu terowongan di pos pemeriksaan di provinsi baratlaut negeri tersebut.
Gambar video yang dikirim oleh pendukung oposisi menunjukkan asap tebal dan tembakan ke udara di dekat satu kota kecil.
Petempur oposisi berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan secara rutin melancarkan serangan gerilya terhadap pasukan Bashar, tapi kekuatan ledakan yang terjadi pada Senin itu tidak biasa.
Lebih dari 150.000 orang telah tewas dalam konflik Suriah sejak perlawanan bersenjata meletus pada 2011.
(C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014