Kekuatan doa
Dalam pandangan Jiwa, doa orang tua adalah unsur utama dan terpenting yang mampu membuka langit mendengar angannya untuk meraih medali emas dalam ajang PON 2024. Jiwa tak berhenti "merayu” Tuhan lewat doa yang dipanjatkan dan dipinta dari mamak (sebutan ibu) serta ayahnya itu.
Menurutnya, dengan doa dari mamak dan ayah, ia merasa setiap langkah di hidupnya, terutama selama PON 2024 ini terasa lebih ringan. Jiwa juga meyakini doa dari kedua orang tuanya itu mampu menambah kepercayaan dirinya ketika tampil di berbagai nomor pertandingan PON.
Pada kenyataannya, meminta doa dari orang tua bukan hanya dilakukan oleh Jiwa. Sejumlah atlet drum band lainnya pun mengaku melakukan hal yang sama.
Di antaranya adalah atlet drum band dari Jawa Barat bernama Inggrit dan Armel. Mereka kompak mengaku selalu meluangkan waktu sebelum bertanding untuk menelpon orang tuanya di Jawa Barat agar pertandingan berjalan dengan lancar. Keduanya pun mengaku akan lebih merasa percaya diri ketika tampil apabila telah meminta orang tua mereka untuk memanjatkan doa.
Dari segi psikologis, psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Muthmainah Mufidah menyampaikan bahwa meminta doa kepada orang tua dalam momen-momen tertentu memang dapat menambah rasa kepercayaan diri seseorang.
Menurutnya, orang tua sebagai sistem pendukung utama (support system) seorang anak, bisa mendorong seseorang meyakini bahwa dirinya mampu menjalani beragam tantangan yang menghadangnya.
“Orang tua sebagai support system utama bagi anak bisa mendorong keyakinan bahwa kita mampu menjalani tantangan,” ucap dia.
Cara Jiwa "merayu" Tuhan untuk medali emas dengan meminta bantuan dari doa mamak memang indah, tapi barangkali yang tak kalah indah adalah hubungan harmonis ibu dan anak yang mampu membuat mimpi pun merasa malu jika tak berubah wujud menjadi nyata.
Baca juga: PB PDBI: Drum band itu perpaduan harmonis olahraga dan seni
Baca juga: PON 2024 diharapkan bikin cabang olahraga drum band semakin maju
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024