Pada babak final yang berlangsung di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu sore, pria usia 34 tahun itu sukses tampil sebagai yang terbaik dengan catatan lemparan sejauh 49.09 meter.
Sementara diperingkat kedua atau medali perak ditempati Roni Sisko dari Jawa Timur dengan catatan lemparan 47.44 meter, dan medali perunggu diraih Arnoldus Gawai dari Papua yang mencatatkan lemparan 46.89 meter.
Namun sayang, catatan lemparan Hardodi Sihombing itu belum mampu memecahkan rekor PON atas nama Hermanto dengan lemparan sejauh 59.2 meter yang tercipta pada PON tahun 2012 di Riau.
Rekor nasional di nomor lempar cakram putra ini juga atas nama Hermanto dengan catatan lemparan sejauh 50.92 meter tahun 2011.
Hardodi Sihombing usai pengalungan medali menyebutkan, memang sudah menjadi tekadnya sejak awal untuk mempersembahkan medali emas bagi Sumatera Utara yang kali ini menjadi tuan rumah PON bersama Aceh.
Berlaga di kampung sendiri, kata dia, tidak boleh kalah dan harus bisa membuktikan apa yang menjadi tekad demi mengharumkan Sumatera Utara.
"Kita tidak boleh kalah di rumah sendiri Ini yang menjadi tekad kami. Tentunya latihan keras selama ini dijalani tidak boleh surut. Kepada para junior, juga diharapkan untuk terus berlatih dengan keras demi kesuksesan di masa depan," katanya.
Berikut hasil lengkap babak final nomor lempar cakram putra PON 2024
1. Hardodi Sihombing (Sumut) 49.09 meter
2. Roni Sisko (Jatim) 47.44 meter
3. Arnoldus Gawai (Papua) 46.89 meter
4. Galih Yoga Widya (Jateng) 46.45 meter
5. Malik Ibrahim (Sumbar) 44.52 meter
6. M.Rifandi (Aceh) 36.05 meter
7. Eko Prayitno (Bangka Belitung) 33.60 meter
Baca juga: Atletik - DKI Jakarta kawinkan emas 1.500 meter putra dan putri
Baca juga: Atletik - Sumsel rebut emas 400 meter putri lewat kaki anggota TNI
Baca juga: Atletik - Maulana Ismail sumbang emas 400 meter untuk Jawa Timur
Pewarta: Juraidi
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
