PON ajang prestisius

Tan Kiong bukan pemain baru dalam olahraga biliar di tanah air. Pebiliar yang mulai menggeluti olahraga biliar sejak berusia 18 tahun itu sudah tampil dalam berbagai kompetisi tingkat nasional, termasuk PON hingga mancanegara seperti SEA Games.

Ia pun tak pernah absen mengikuti PON yang merupakan kompetisi olahraga terbesar di Indonesia. Tan Kiong tampil sebagai atlet biliar bermain pada kategori carom sejak PON Jakarta 1996, meskipun saat itu belum banyak atlet yang ikut bertanding.

Baginya, PON merupakan kompetisi olahraga paling prestisius di Indonesia karena mempertemukan semua atlet dari berbagai cabang olahraga, termasuk biliar. PON menjadi ajang pembuktian kemampuan untuk bersaing menjadi yang terbaik di level nasional.

Oleh karena itu, ia menyambut gembira ketika diutus untuk ikut berkompetisi pada PON Aceh-Sumut 2024 yang berlangsung selama 9-20 September.

Bahkan, Tan Kiong pun memastikan dirinya siap kembali tampil lagi pada PON selanjutnya jika kembali mendapatkan kesempatan.

Di balik tujuan berkompetisi untuk meraih medali PON, ia membawa misi pribadi mempopulerkan olahraga biliar khusus pada kategori carom agar semakin banyak peminat dan bermunculan talenta baru.

Ia menginginkan ada "Tan Kiong Tan Kiong" baru yang lebih hebat, mampu menorehkan prestasi yang membanggakan hingga ke kancah internasional.

Asa besar lahirnya bakat-bakat baru lewat PON juga diutarakan Wakil Ketua Umum POBSI Syafril Nasution dalam pembukaan pertandingan biliar PON.

Bagi POBSI, PON merupakan momentum strategis untuk melahirkan talenta-talenta unggul yang ke depan bisa dibina untuk menghadapi berbagai kejuaraan di level mancanegara.

Nasution pun mengapresiasi antusiasme tinggi para pebiliar dari berbagai wilayah di tanah air ikut berkompetisi pada PON Aceh-Sumut 2024. Bahkan, beberapa provinsi baru dari Pulau Papua seperti Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan juga mengirimkan wakil untuk bersaing dalam turnamen yang melibatkan peserta dari 32 provinsi.

Partisipasi pebiliar itu, kata dia, mencerminkan bahwa olahraga biliar tidak ada batasnya. Siapa saja, dari mana asalnya, berapa pun usianya bisa ikut bersaing dan berprestasi.

Benar. Siapa saja bisa berprestasi di cabang biliar, seperti lelaki berusia 74 tahun, Tan Kiong.


Baca juga: Biliar - Dua bersaudara raih medali perak untuk Kepri
Baca juga: POBSI Sumut sebut arena biliar PON disiapkan tanpa bantuan pemprov

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024