Medan (ANTARA) - Seorang lelaki melangkah perlahan sambil menggenggam erat sebuah tongkat kayu berwarna hitam-putih dengan panjang sekira 1,5 meter di tangan kanannya.

Ia berjalan mengitari sebuah meja yang berjejer di antara sembilan meja biliar di dalam gelanggang pertandingan biliar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Pardede Hall, Kota Medan.

Matanya tak berkedip saat menatap tajam tiga buah bola berwarna putih, merah, dan kuning yang tergeletak di atas meja beralas karpet hijau.

Tak berselang lama, ia mengarahkan ujung tongkat yang meruncing mendekati salah satu bola untuk membuat bidikan, disusul dengan melesatkan tembakan.

Suara teriakan dan tepuk tangan penonton seketika memecah keheningan di sekitar meja itu, setelah bola yang ditembak memantul dinding meja sebanyak tiga kali hingga mengenai bola yang ditargetkan. Ia berhasil mencetak poin ke-40 yang menandakan akhir pertandingan.

Pemilik poin itu adalah Tan Kiong An, salah satu dari 141 peserta yang mengikuti kompetisi cabang biliar PON Aceh-Sumut 2024.

Pebiliar dari tim Jawa Tengah itu keluar sebagai juara pada nomor carom 3 cushion single, setelah menumbangkan wakil dari Jakarta Rudy Hasan dengan selisih poin yang lebar, 40-27.


Baca juga: Pebiliar berusia 74 tahun Tan Kiong An tambah emas untuk Jawa Tengah
Baca juga: PON 2016 - Tan Kiong Ang, 20 tahun menunggu medali emas



Halaman berikut: Tan Kiong membuat penonton terpukau

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024