Mangrove berperan sangat penting menjaga keseimbangan ekosistem pesisir
Tanjung Selor (ANTARA) - Bhayangkari Polda Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan aksi peduli lingkungan dengan menanam 1.000 pohon bibit mangrove dan melepas 1.000 tukik di pesisir Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, salah satu pulau terluar NKRI.

“Mangrove berperan sangat penting menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, melindungi pantai dari abrasi, juga menjadi tempat hidup berbagai jenis ikan dan satwa lainnya,” kata Ketua Panitia Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-72 Ning Imam Widodo di Nunukan, Sabtu.

Rangkaian peringatan Ke-72 HKGB ini sengaja dilakukan di daerah perbatasan, merupakan wujud kepedulian Bhayangkari terhadap lingkungan, khususnya di wilayah perbatasan negara.

Hutan mangrove sering disebut sebagai benteng alam karena perannya yang krusial dalam melindungi garis pantai. Akar-akar mangrove yang kuat mampu menahan gelombang dan arus pasang surut, sehingga mengurangi erosi pantai. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai penyaring alami yang mampu menyerap polutan dan menjaga kualitas air.

“Dengan menanam mangrove, kita tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir, dapat menjadi sumber mata pencaharian bagi nelayan dan masyarakat sekitar,” tambah Ning.

Baca juga: Polda Sulteng tanam 1.000 mangrove di kawasan pesisir pantai Popa
Baca juga: Polda Jambi tanam 1.000 bibit pohon mangrove di Tanjung Jabung Timur


Kegiatan penanaman mangrove ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Mereka turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman dan berharap upaya ini dapat berkelanjutan. Ning menekankan pentingnya perawatan setelah penanaman.

“Yang paling penting setelah ditanam adalah perawatan dan pemantauan pertumbuhannya, kami berharap semua bibit mangrove yang telah ditanam dapat tumbuh dengan baik dan menjadi hutan mangrove yang lebat,” ujarnya.

Selain menanam 1.000 bibit mangrove di pesisir Sei Taiwan, Pulau Sebatik, Bhayangkari juga melepas 1.000 ekor tukik di Pantai Marina Beach, Pulau Sebatik, pada hari yang sama.
 
Jajaran Bhayangkari Polda Kaltara bersama masyarakat secara simbolik melepas tukik di kawasan pesisir Sei Taiwan, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Jumat (14/9/2024). ANTARA/HO-Polda Kaltara


Kegiatan pelepasan tukik ini diinisiasi oleh Pengurus Pusat Bhayangkari dan mendapat antusiasme yang tinggi dari seluruh lapisan masyarakat.

Wakapolda Kaltara Brigjen Pol. Golkar Pangarso Raharjo Winarsadi, beserta pejabat utama Polda Kaltara dan masyarakat sekitar turut serta melepas satu per satu tukik kecil itu ke laut lepas.

“Penyu merupakan salah satu satwa yang dilindungi dan populasinya semakin terancam, kita turut berkontribusi dalam upaya pelestarian satwa laut dan menjaga keseimbangan ekosistem,” ujar Wakapolda.

Penanaman mangrove dan pelepasan tukik memiliki keterkaitan yang erat. Mangrove berfungsi sebagai tempat berlindung dan berkembang biak bagi penyu. Dengan menjaga kelestarian hutan mangrove, maka habitat penyu diyakini dapat terjaga keberlanjutannya di alam.

Baca juga: Polda NTT tanam 1.870 mangrove peringati HUT Humas Polri
Baca juga: Polda Bengkulu tanam 2.000 pohon peringati HUT Humas Polri
Baca juga: Polda Sultra & insan pers tanam 1.000 mangrove di Teluk Kendari

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024