Waspadai, tindakan ini masuk dalam kategori selingkuh

Jakarta (ANTARA) - Selingkuh kerap menjadi penyebab retak bahkan hancurnya sebuah hubungan baik dalam hal pernikahan maupun pacaran. Pasalnya, selingkuh sebagai perbuatan yang melanggar kesepakatan atas kesetiaan dalam suatu hubungan.

Selingkuh tidak melulu soal hubungan fisik sama orang selain pasangan. Namun, ternyata juga ada beberapa jenis tindakan yang dianggap selingkuh dalam hubungan. Lantas, apa saja jenis tindakan selingkuh?

1. Selingkuh fisik

Jenis selingkuh ini sering dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terbesar karena sudah melibatkan kontak fisik secara intim, seperti berpelukan, berciuman dan melakukan hubungan intim atau seks dengan orang lain yang bukan pasangannya.

Biasanya, orang yang melakukan jenis selingkuh fisik cenderung untuk memenuhi kebutuhan seksual yang tidak dipenuhi oleh pasangan mereka dan merasa kurang dihargai.

2. Selingkuh emosional

Jenis selingkuh ini karena ada rasa tidak puas secara emosional dengan pasangannya. Biasanya, orang yang melakukan selingkuh secara emosional lebih banyak menghabiskan waktu atau berpikir tentang orang lain di luar hubungan, dengan kata lain pasangan utamanya menjadi terabaikan atau ditolak secara emosional.

Adapun jenis selingkuh emosional melibatkan tindakan seperti berbohong atau menipu pasangan mengenai perasaannya terhadap orang lain. Jenis perselingkuhan ini biasanya berawal dari hubungan pertemanan dan kemudian berkembang menjadi ikatan emosional yang lebih mendalam.

3. Selingkuh online

Banyak menghabisakan waktu secara online yang berlebihan, terutama di media sosial, dapat merusak hubungan dengan pasangan dan membuka peluang perselingkuhan dengan teman, kenalan, atau orang asing. Bahkan, saat ini sudah banyak aplikasi kencan.

Biasanya, orang yang selingkuh secara online sering menyukai foto lawan jenis atau menggodanya dengan kata-kata manis, serta menghabiskan banyak waktu dan membuat pasangan merasa terabaikan.

4. Selingkuh secara objek

Selingkuh secara objek merujuk pada perhatian dan keterlibatan seseorang beralih ke suatu objek yang membuat pasangannya tidak nyaman dan terabaikan. Objeknya bisa berupa benda, fantasi, atau hobi yang sangat menyita perhatian dan emosi mereka.