Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan memberikan anugerah kebudayaan pada para seniman atau budayawan penggerak pemajuan budaya pada Selasa (17/9).

"Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) adalah bentuk apresiasi pemerintah kepada para penggerak budaya yang telah berdedikasi dan berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan. Itulah yang menjadi inspirasi tema AKI tahun ini," ujar Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Restu Gunawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Mengusung tema “Persembahan Istimewa bagi Penggerak Budaya", anugerah kebudayaan Indonesia diberikan kepada individu atau lembaga yang berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan di Indonesia, dan merupakan implementasi dari amanat Permendikbudristek Nomor 47 tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian Penghargaan Kebudayaan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

Baca juga: Rektor ISI Denpasar raih Anugerah Kebudayaan Indonesia

Restu mengemukakan penghargaan tersebut tidak sekadar seremoni, tetapi juga bentuk apresiasi atas para pelaku budaya dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia.

"Para penggerak budaya yang terpilih menjadi penerima penghargaan telah menunjukkan konsistensinya dalam menjaga nilai-nilai warisan budaya serta melakukan inovasi dalam mengembangkan budaya nasional. Apa yang mereka lakukan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk memajukan budaya secara bersama-sama," tuturnya.

Penghargaan tersebut bukan hanya menjadi bentuk apresiasi, juga memberikan dukungan nyata dalam melanjutkan dan mengembangkan upaya pelestarian budaya.

Etnomusikolog asal Bandung yang juga penerima AKI 2023 kategori Pelopor dan Pembaru, Asep Nata, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut membawa kebanggaan bagi dirinya dan keluarga.

"Banyak respons positif yang saya dan keluarga besar asakan terhadap aktivitas budaya yang saya geluti. Dana pembinaan yang diberikan juga sangat bermanfaat untuk keluarga saya, serta mendukung dalam mengembangkan berbagai inovasi, khususnya pada bidang etnomusikologi," ujar Asep.

Sedangkan Ketua Masyarakat Peduli Sejarah Aceh yang mendapat penghargaan AKI 2023 kategori Pelestari, Mizuar Mahdi, mengemukakan penghargaan itu memperkuat eksistensi bagi lembaganya.

"Masyarakat Peduli Sejarah Aceh semakin diperhitungkan serta ditunggu setiap gerak kerja dan hasil kajiannya. Dana pembinaan yang diterima dari AKI dapat digunakan untuk pengembangan sekretariat dan museum mini yang sedang dikembangkan," katanya.

AKI 2024, akan membagi penerima penghargaan dalam dua jenis. Pertama, tanda kehormatan dari Presiden Republik Indonesia, yang terdiri atas Bintang Budaya Parama Dharma dan Satyalancana Kebudayaan.

Baca juga: Kemendikbudristek: Pelaku budaya punya andil tanamkan nilai luhur

Baca juga: Pelestari kesenian Dongkai raih penghargaan Kemendikbudristek


Kemudian, penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang mencakup kategori Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Lembaga dan Perorangan Asing, Media, serta Anak.

Malam puncak AKI 2024, akan dihadiri Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju, serta dimeriahkan oleh kolaborasi dari sejumlah musisi Tanah Air.

Melalui AKI 2024, masyarakat diharapkan dapat semakin terlibat dalam gerakan pelestarian kekayaan budaya bangsa dan bersama memajukan kebudayaan Indonesia.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024