Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pakusari, Fadjar mengatakan jumlah peserta UN di sekolah setempat sebanyak 175 siswa, namun dua siswa di antaranya mengundurkan diri sebelum pelaksanaan UN karena dinikahkan oleh orang tuanya.
"Kami sudah berupaya untuk mendatangi keluarga siswa dan memberikan pemahaman tentang pentingnya ujian nasional, namun yang bersangkutan ternyata dikawinkan menjelang pelaksanaan UN," tuturnya.
Tidak hanya di SMP Negeri 1 Pakusari, peserta UN di sekolah yang bergabung dengan sub rayon SMP Negeri 1 Ledokombo juga mengundurkan diri karena dinikahkan oleh orang tuanya.
"Dari 71 siswa peserta UN yang bergabung di sekolah kami tercatat sebanyak dua siswa yang mengundurkan diri karena menikah atas permintaan orang tuanya, padahal kami sudah memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan dan hal tersebut diabaikan," kata Kepala SMP Negeri 1 Ledokombo, Suharyanto.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jember Bambang Hariono melakukan kunjungan pada hari terakhir pelaksanaan UN di sejumlah sekolah pinggiran termasuk di SMP Negeri 1 Pakusari, SMP Negeri 1 Ledokombo, dan SMP Satu Atap di Desa Sumbersalak, Kecamatan Tempurejo.
"Ada beberapa alasan siswa yang mengundurkan diri sebagai peserta UN antara lain pindah ke sekolah lain, ikut orang tuanya pindah, dan masih ada yang mundur karena alasan menikah atau dinikahkan," tuturnya.
Data di Dinas Pendidikan tercatat jumlah siswa SMP dan sederajat yang tidak hadir mengikuti UN karena mengundurkan diri sejak hari pertama hingga hari terakhir pelaksanaan UN bertambah dari 245 siswa menjadi 251 siswa, sehingga secara otomatis mereka dinyatakan tidak lulus ujian nasional.
Jumlah siswa yang tidak lulus UN karena mengundurkan diri tahun 2014 lebih banyak dibandingkan tahun lalu sebanyak 110 siswa yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, sedangkan jumlah peserta UN SMP dan sederajat tahun ini sebanyak 32.098 siswa.(*)
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014