... anak Indonesia bisa bersaing dengan anak-anak dari negara lain... "

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia mengirimkan sebanyak 11 siswa SMA mengikuti kompetisi Intel ISEF (International Science and Enggineering Fair) 2014, di Los Angeles, Amerika Serikat, 11-16 Mei, untuk mendorong semangat generasi muda mempelajari matematika dan sains.

Ke-11 siswa terpilih itu akan mempresentasikan temuan-temuannya bersama 1700 anak lainnya dari 70 negara, ujar Director Public Affairs Intel Indonesia, Deva Rachman, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis.

"Ini menjadi kebanggaan tersendiri karena ke-11 anak ini adalah mereka yang terpilih dari 7 juta anak-anak berbakat sains matematika di seluruh dunia," ujar Rachman.

Ia menjelaskan ke-11 siswa tersebut telah dipilih LIPI dan Kementerian Pendididkan dan Kebudayaan, sebagai pendukung Intel ISEF sejak 2010.

Menurut dia, instansinya tidak ikut menentukan siapa yang akan mewakili Indonesia di ajang Intel ISEF 2014 tersebut.

"Kontribusi kami hanya sebatas memberitahu kriteria seperti orisinalitas proyek penelitian yang sangat diperlukan dalam kompetisi yang paling bergengsi di dunia ini," ujarnya.

Peserta Intel ISEF 2014 adalah pelajar SMA yang sebelumnya telah mengirimkan proposalnya melalui ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2013 lalu.

Mereka dinilai telah menemukan proyek penelitian yang orisinal dan punya manfaat bagi masyarakat sekitar, katanya.

Dia menyontohkan seperti temuan siswa SMA dari Surabaya yaitu gambut yang dapat mengurangi pencemaran air sungai. "Saya bangga kepada mereka karena hampir semuanya melakukan observasi sumber daya alam," tuturnya. Ia berharap anak Indonesia bisa bersaing dengan anak-anak dari negara lain.

Prioritas lain, Intel akan terus memperhatikan kelanjutan dari hasil penelitian peserta Intel ISEF termasuk mendorong pemerintah memberikan beasiswa bagi anak-anak yang berprestasi di tingkat international.

"Kami bersyukur pemerinah kita melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan beasiswa S1 ke Belanda untuk peserta Intel ISEF tahun lalu," ujarnya.

Selain itu yang paling penting, menurut dia, adalah memberikan pengalaman berkompetisi sains dan teknik di ajang bergengsi tingkat dunia.

Peserta juga berkesempatan makan bersama dengan peraih nobel dan mengunjungi Studio Universal serta meraih hadiah dengan total hadiah yang diberikan yaitu sebanyak 4 juta dolar Amerika Serikat.

Ke-11 pelajar yang berprestasi itu Ahmad Aulia, Galih Pradipto (SMAN 1 DIY), Dwi Indah Anggraini, Gigih Setyawan (SMAN 1 Salatiga), Muhtaza Aziziya S,, Anjani Rahmi P (SMAN 1 Sekayu), Alfi Fathnur A (SMA Al-Hikmah Surabaya), Edwin Luthfi S, Anisa (SMAN 10 Malang), Nur Amaliah, Inayatul Azisah (SMAN 1 Bulukumba, Sulawesi Selatan).

Pewarta: Zita Meirina
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014