Langkah yang kami lakukan ini tidak lepas dari banyaknya warga Gunung Kidul yang bekerja di wilayah Timur Tengah, terutama untuk orang yang datang dari Arab,"
Gunung Kidul (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan seluruh puskesmas untuk memantau masyarakat yang baru datang dari Timur Tengah guna mengantisipasi penyebaran virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah atau MERS-CoV.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawati di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) juga akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait penyakit MERS-CoV.

"Langkah yang kami lakukan ini tidak lepas dari banyaknya warga Gunung Kidul yang bekerja di wilayah Timur Tengah, terutama untuk orang yang datang dari Arab," kata Dewi.

Ia mengatakan warga Gunung Kidul yang pulang merantau dari Timur Tengah alam dilakukan pemantauan dua minggu, untuk mengetahui apakah orang tersebut membawa penyakit yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2014.

Untuk itu, lanjut Dewi, 30 puskesmas sudah dipersiapkan untuk melakukan pemantauan dan perawatan bagi penderita MERS-CoV.

"Kami sudah mendapat pedoman dari pusat dan diteruskan ke seluruh puskesmas," katanya.

Dewi mengatakan, apabila ada seorang yang diduga menderita penyakit MERS dengan gejala mirip flu, seperti panas, dan sesak nafas semakin berat saat diperiksa dipuskesmas langsung merujuk ke rumah sakit.

"Penderita akan dirujuk ke RSUP Sardjito untuk diisolasi. Virus ini dapat menular," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinsosnakertrans Gunung Kidul Prahasnu Aliaskar mengatakan sejak adanya moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi pada 2011, Dinsosnakertrans tidak mengirimkan tenaga kerja ke Arab Saudi.

Meski demikian pihaknya tidak mengingkari adanya warga yang berangkat melalui jalur tidak resmi.

"Tidak ada pengiriman kesana (Arab), namun kalau ada pengiriman TKI ke Arab melalui PJTKI swasta, kami tidak memiliki datanya," katanya.
(KR-STR/N002)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014