Profesional di tengah duka

Sebagai seorang atlet, Melani tetap harus dan dituntut profesional dalam menjalankan profesinya. Tak bisa dipungkiri, ia mengakui sempat tergoncang ketika mendengar dan mengetahui orang tuanya meninggal dunia.

Namun, atlet yang baru saja menamatkan studi di Universitas Singaperbangsa Karawang tersebut mencoba untuk segera bangkit dari rasa sedih yang menyelimutinya. Sepeninggal ibunya, Mela segera kembali ke Aceh untuk bertanding bersama rekan-rekannya.

Setibanya di Tanah Rencong, atlet yang telah tampil di tiga edisi PON yakni PON Jawa Barat, PON Papua dan PON Aceh-Sumatera Utara itu bertekad memberikan yang terbaik untuk kampung halamannya.
Melani Putri (kiri) bersama Febriyanti Cahyaningtias (kanan) atlet dayung Jawa Barat memperlihatkan tiga medali emas yang diraih pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara di Bendungan Keuliling, Aceh Besar, Jumat (13/9/2024). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Peraih dua medali perak pada SEA Games Hanoi 2021 tersebut tidak ingin menyia-nyiakan doa dan dukungan orang tua yang selama ini terus mendukung perjalanan karirnya.

"Saya harus memberikan yang terbaik agar orang tua saya bangga," kata Mela.

Selain orang tua laki-laki, saudara, dan para atlet, Mela juga mendapat penanganan dari psikolog. Pendampingan mental tersebut ditujukan agar mental dan kepercayaan dirinya kembali terbangun setelah menghadapi musibah.

Baca juga: Atlet Olimpiade Tokyo asal Jawa Barat Melani Putri kembali berjaya

Selanjutnya: Berjaya di PON XXI

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024