Jambi (ANTARA) - Permodalan Nasional Madani (PNM) membantu pengembangan bagi perajin batik di Kelurahan Danau Teluk, Kota Jambi, melalui klasterisasi sebagai upaya peningkatan kapasitas usaha.
Wakil Pemimpin Cabang PNM Cabang Jambi Joko Suprianto di Jambi, Jumat, mengatakan klasterisasi ini dalam upaya meningkatkan kapasitas usaha dalam bentuk pelatihan, pendampingan, termasuk akses pemasaran yang diberikan kepada mitra binaan PNM khususnya nasabah Mekaar.
"Program PNM di Danau Teluk berfokus pada klasterisasi batik, yaitu mengelompokkan usaha batik yang sejenis untuk diberi pendampingan dan pelatihan. Kegiatannya meliputi belajar mencanting atau mencap, proses pewarnaan, melorod (penghilangan lilin pada kain), membilas, menjemur, hingga tahap finishing," katanya.
Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas perajin batik, serta mendukung pertumbuhan usaha mikro di wilayah tersebut.
Program klasterisasi batik di Danau Teluk, kata dia, bertujuan untuk memberdayakan perajin batik lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Melalui program ini, PNM ingin memperkuat sektor usaha mikro dan kecil dengan memberikan pendampingan dan pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk batik.
Diharapkan terjadi peningkatan pendapatan para perajin, penciptaan lapangan kerja baru, serta pelestarian budaya lokal melalui seni batik.
Dari program ini, PNM juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan para perajin batik, yang pada gilirannya dapat menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitar Danau Teluk.
Klasterisasi batik juga melestarikan warisan budaya lokal. Program ini juga bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan batik sebagai bagian dari kekayaan budaya daerah dan dikenal oleh generasi mendatang.
"Ini komitmen PNM dalam memberikan pendampingan kepada pelaku usaha mikro kecil dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan supaya usaha batik Jambi semakin maju dan berkembang," katanya.
Dengan pelatihan membatik, kata dia, memperkaya kemampuan nasabah-nasabah PNM yang bekerja sebagai perajin batik. Diharapkan mereka ke depan nasabah-nasabah di sekitar tersebut tidak hanya diupah tapi juga bisa memproduksi batik dengan karya sendiri.
Pelatihan yang diberikan meliputi teknis pembuatan, manajemen usaha, pengelolaan keuangan,pengembangan bisnis, akses pasar.
PNM juga memastikan penyaluran pembiayaan modal kerja bagi perajin setempat, agar dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperbaiki alat dan bahan baku, serta mengembangkan usaha mereka lebih lanjut.
Baca juga: Kerajinan nasabah PNM terjual laris di pameran Jepang
Baca juga: PNM bawa AO Mekaar jadi pembicara di Hungaria
Pewarta: Tuyani
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024