Kuala Lumpur (ANTARA) - Konferensi Pariwisata Islam Dunia ke-4 (4th World Islamic Tourism Center/WITC) 2024 yang berlangsung pada 12-13 September 2024 di Selangor, Malaysia, mendorong peningkatan kolaborasi para pelaku pariwisata Islam global.

Ketua Menteri Selangor Dato' Seri Amirudin Shari dalam kata sambutan untuk penutupan WITC ke-4 diterima di Kuala Lumpur, Jumat, mengatakan dalam bidang budaya dan warisan Islam, industri halal dan gastronomi (wisata kuliner) menawarkan peluang luar biasa untuk sinergi dan inovasi.

Dengan bekerja sama, ia mengatakan dapat lebih jauh meningkatkan apresiasi dan aksesibilitas global terhadap area penting itu, menciptakan lanskap pariwisata yang lebih inklusif dan dinamis.

Konferensi yang diadakan Islamic Tourism Center (ITC) itu, menurut dia, telah menyentuh aspek penting pariwisata Islam dari digitalisasi, komersialisasi, kekuatan dari makanan dan inklusivitas. Dirinya percaya Selangor sendiri memiliki banyak sekali yang dapat ditawarkan untuk kesempatan bisnis di industri pariwisata, standar riset dan pengembangan, investasi pariwisata, serta investasi hijau.

Pada 2023, Selangor berhasil menarik 6,54 juta wisatawan, dan sedang mempersiapkan Visit Selangor Year 2025 untuk bisa menarik lebih banyak turis hingga 8 juta orang dari berbagai negara. Yang sudah dilakukan adalah membuat Fam Trip untuk turis Muslim termasuk bersama 35 Imam dari China.

Wakil Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Malaysia Khairul Firdaus Akbar Khan sebelumnya mengatakan perlu memberdayakan inovasi, mempromosikan praktik berkelanjutan, memperkuat kerja sama global, meningkatkan inisiatif budaya dan pendidikan, serta fokus pada pertumbuhan pariwisata Islam inklusif.

Ia mengatakan sektor pariwisata Islam dan pasar wisata Muslim mempunyai potensi besar yang siap untuk dikembangkan. Pasar itu tidak hanya kompetitif tetapi juga mencerminkan lanskap pariwisata yang terus berkembang.

Menurut dia, ekosistem pariwisata dan perhotelan ramah muslim (Muslim-Friendly Tourism and Hospitality/MFTH) yang sudah mapan di negara tersebut dan posisinya sebagai tujuan utama bagi umat Islam menimbulkan dampak sosio-ekonomi yang besar dari pasar wisata Muslim dan ekosistem ramah Muslim yang luas secara global.

Direktur Jenderal Islamic Tourism Center Nirzan Noordin dan peserta dari Bosnia-Herzegovina, Indonesia, Italia, Filipina, Rusia, Arab Saudi, Spanyol, Turki, dan Uzbekistan juga hadir dalam upacara pembukaan.

Berbagai sesi sepanjang konferensi untuk menginspirasi dan memberi informasi, mencakup topik dan tren terkini. Hal itu mencakup forum khusus untuk mengungkap tren lebih dari 50 juta perempuan Muslim memasuki pasar kerja, sehingga memberikan dampak besar pada masyarakat di seluruh dunia dan mempercepat perubahan selera pariwisata.

Selain itu, WITC ke-4 memberikan kesempatan untuk membedah lebih jauh Pariwisata Islam dari berbagai destinasi antara lain Malaysia, Singapura, Uzbekistan, Spanyol, dan Arab Saudi tentang bagaimana negara-negara tersebut mempromosikan warisan Islam sebagai daya tarik utama bagi wisatawan Muslim dan bukan Muslim.

Baca juga: WITC ke-4 di Malaysia peluang munculkan pemikiran baru wisata Muslim
Baca juga: Indonesia raih peringkat pertama Global Muslim Travel Index
Baca juga: LPPOM MUI fasilitasi halal 744 UMK dukung wisata ramah Muslim

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024