Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup, Provinsi Bengkulu, menjalani pemeriksaan kesehatan atau skrining awal penyakit sifilis dan HIV/AIDS.
"Hari ini kita melaksanakan skrining sifilis dan HIV/AIDS kepada seluruh WBP dan tahanan, jumlah keseluruhannya mencapai 742 orang," kata Kepala Lapas Kelas IIA Curup Ronaldo Devinci Talesa di Rejang Lebong, Jumat.
Baca juga: Warga binaan Lapas Gorontalo jalani pemeriksaan TBC
Dia menjelaskan, skrining awal penyakit sifilis dan HIV/AIDS ini dilakukan kepada seluruh WBP Lapas Kelas IIA Curup yang berasal dari Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, dan Lebong serta beberapa daerah lainnya di Bengkulu.
Pelaksanaan skrining HIV/AIDS, kata dia, melibatkan petugas kesehatan dari empat puskesmas dan satu yayasan, tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya WBP yang mengidap penyakit sifilis maupun HIV/AIDS atau penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Baca juga: 1.153 WBP Rutan Tangerang ikut cek HIV dan TBC
Dia menyampaikan bahwa pada pemeriksaan ini tidak ada indikasi WBP yang terkena sifilis maupun HIV/AIDS, sehingga dalam waktu dekat pihaknya kembali akan melaksanakan skrining tahap kedua guna memastikan jika WBP di Lapas Kelas IIA Curup bebas penyakit IMS.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui ada tidaknya WBP yang terinfeksi penyakit IMS, menurut dia, juga dilakukan tes urine terhadap 30 orang sampel dari setiap blok yang ada di Lapas Kelas IIA Curup.
Baca juga: LP Singkawang bentuk panduan pelayanan kesehatan jiwa bagi WBP
Menurut dia, pelaksanaan tes urine itu dilakukan secara mendadak, dan tidak ditemukan adanya WBP yang sampel urinenya terindikasi mengonsumsi narkoba atau zat terlarang lainnya.
"Tes urine ini merupakan salah satu bentuk komitmen Lapas Kelas IIA Curup guna memastikan benar-benar bebas atau bersih dari narkoba," ujar Ronaldo.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024