Montreal (ANTARA) - Badan Antidoping Dunia (World Anti-Doping Agency/WADA) dinyatakan tidak menunjukkan bias terhadap China, dan keputusannya untuk tidak mengajukan banding atas kasus-kasus yang ada dinilai masuk akal, demikian laporan akhir dari Jaksa Penuntut Independen yang dirilis pada Kamis (12/9).

Laporan akhir dari Jaksa Penuntut Independen menegaskan kembali bahwa Badan Antidoping Dunia tidak menunjukkan bias terhadap China, dan keputusannya untuk tidak mengajukan banding adalah masuk akal dalam kasus kontaminasi tanpa kesalahan yang melibatkan sejumlah perenang China pada 2021.

"Saya dengan senang hati mengonfirmasi bahwa kesimpulan saya, yang dipublikasikan melalui laporan sementara saya pada 9 Juli, tidak berubah. Informasi dalam berkas tersebut menunjukkan bahwa WADA telah melakukan pekerjaannya secara otonom, independen, dan profesional, dan tidak ada bukti yang menunjukkan sebaliknya. WADA telah menerapkan aturan-aturan yang menjadi dasar aktivitasnya," kata Cottier dalam pidato pembukaannya di hadapan ExCo.

Presiden WADA Witold Banka mengatakan: "Kami secara khusus menyambut baik saran dari Mr. Cottier agar kami melihat aturan mengenai kontaminasi kelompok. Kasus renang di China ini mencerminkan kesulitan yang melekat dalam menangani kasus dugaan kontaminasi. Dengan laboratorium yang kini dapat secara rutin mendeteksi konsentrasi kecil zat terlarang dalam kisaran sepersejuta atau bahkan sepermiliar gram, banyak temuan yang merugikan secara teoretis sesuai dengan jejak kontaminasi yang tidak disengaja. Skenario kontaminasi, termasuk yang sangat rumit dan tampaknya tidak mungkin, semakin mudah diterima oleh pengadilan."

Cottier ditunjuk pada 25 April oleh ExCo dan ditugaskan untuk meninjau penanganan WADA atas kasus kontaminasi sejumlah perenang China pada 2021.

Cottier menyampaikan laporan sementara pada 9 Juli, yang menyimpulkan bahwa WADA telah bertindak tanpa bias dan menangani kasus ini secara wajar.
 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024