Pengadaan radar baru pertahanan udara tersebut terbagi menjadi empat tahap.
Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Udara berencana menempatkan radar pertahanan udara di Morotai, Maluku Utara, setelah menempatkan radar tahap pertama di kawasan Biak (Papua), Saumlaki (Maluku), dan Timika (Papua).

"Morotai adalah yang akan dikembangkan di tahap kedua. Yang tahap pertama baru selesai pada tahun 2024," ujar Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf Komando Operasi Udara Nasional TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto ketika memberi paparan dalam acara bertajuk Morotai and Beyond di Jakarta, Jumat.

Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto menyebutkan pengadaan radar baru pertahanan udara tersebut terbagi menjadi empat tahap.

Pada tahap kedua, terdapat pengadaan radar baru dan penggantian radar lama. Morotai, Maluku Utara, merupakan salah satu kawasan dengan pengadaan radar baru.

Selain Morotai, pengadaan radar baru juga akan ditempatkan di Bengkulu dan Jayapura Papua, sedangkan untuk penggantian radar akan berlangsung di Ploso (Kabupaten Kediri, Jawa Timur) dan Ngliyep (Kabupaten Malang, Jawa Timur).

Pada tahap ketiga terdapat pengadaan radar baru yang akan ditempatkan di Ambon (Maluku), Kendari (Sulawesi Tenggara), Tanjung Pandan (Bangka Belitung), Singkawang II (Kalimantan Barat), dan Samarinda ( Kalimantan Timur).

Tahap keempat juga terdapat pengadaan radar baru dan penggantian radar lama. Radar baru akan ditempatkan di Sumbawa (Nusa Tenggara Barat) dan Sorong (Papua Barat).

Dijelaskan pula bahwa penggantian radar akan berlangsung di Congot (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Pemalang (Jawa Tengah).

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono memastikan seluruh pergerakan pesawat yang melintas di wilayah Indonesia terpantau radar pertahanan udara.

Untuk memastikan itu, Tonny menyatakan bahwa TNI AU akan memasang radar baru di daerah yang selama ini belum terjangkau radar pertahanan udara.

TNI AU berencana mendatangkan 25 radar pertahanan udara, sebanyak 13 unit di antaranya merupakan buatan Thales, Prancis, dan 12 unit lainnya buatan perusahaan asal Ceko, Excalibur Army.

Baca juga: TNI AU tempatkan radar-radar baru di sekitar IKN dan Papua
Baca juga: KSAU pastikan semua pergerakan pesawat di wilayah RI terpantau radar

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024