"Empat helikopter water bombing masih diupayakan untuk pemadaman karhutla di beberapa lokasi, yaitu di Muara Enim, Musi Banyuasin di Sekayu, dan Bayung Lencir. Satu lagi pemadaman di Banyuasin. Kondisi setelah di-water bombing masih berasap, pemadaman dilanjutkan hari ini," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Jumat.
Ia menjelaskan, untuk wilayah Muara Enim pemadaman dilakukan di wilayah Gelumbang oleh Helikopter Sikorsky UH-60AH/VH-8UH. Helikopter ini melakukan 33 kali water bombing atau menumpahkan sebanyak 132 ribu liter air ke titik karhutla.
Kemudian, Helikopter RA 22700/MI-8AMT melakukan pemadaman di Bayung Lencir Muba dengan sebanyak 14 kali water bombing atau 56 ribu liter air ditumpahkan di titik karhulta.
Lalu, hutan dan lahan di Sekayu masih terbakar dan sudah terjadi dalam beberapa hari, namun belum berhasil dipadamkan. Sebanyak 23 kali water bombing atau 92 ribu liter air ditumpahkan ke titik karhutla oleh Helikoptet UR VBE MI-8 MSB-T.
Sedangkan, Helikopter Kamov RA 31109 melakukan pemadaman di Rantau Bayur, Banyuasin. Pemadaman dengan melakukan 21 kali water bombing atau 105 ribu liter air yang ditumpahkan. Kondisinya juga masih berasap.
"Total sorti empat kali dengan 91 kali water bombing atau 385 ribu liter air ditumpahkan saat pemadaman karhutla kemarin," kata Sudirman.
BPBD juga mencatat titik panas atau hotspot di Sumsel mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Pada Kamis (12/9) hanya menyisakan empat hotspot yang terpantau di data LAPAN. Sedangkan sebelumnya hanya 11 hotspot (11/9), 14 hotspot (10/9), 29 hotspot (9/9), dan 33 hotspot (8/9).
Total pada September ini mencapai 847 hotspot. Angkanya masih di bawah Agustus yang mencapai 1.173 hotspot, akan tetapi lebih tinggi dibandingkan Juli 2024 sebanyak 530 hotspot.
Baca juga: BPBD: Kondisi karhutla di Sungai Rotan Muara Enim masih berasap
Baca juga: Tujuh hektare lahan gambut di Banjarbaru Kalsel terbakar Rabu siang
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024