Depok (ANTARA) - Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan inovasi terbaru dalam dunia pendidikan sebagai edukasi seks bagi anak-anak dengan disabilitas intelektual.

Melalui program pengabdian masyarakat yang berjudul “Pembelajaran Sex Education Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita dengan Metode Storytelling melalui Innovation Pop-Up Book”, tim yang dipimpin Rifty Octapiani Fauziah ini membawa sebuah terobosan yang menggunakan media visual interaktif untuk mengajarkan pendidikan seksual kepada anak-anak di SLBN Kota Depok.

“Pop-up book memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak. Visual dan cerita membantu mereka menangkap pesan pendidikan seksual dengan lebih baik. Selain itu, lagu dan gerakan sederhana diciptakan untuk membantu mereka mengingat materi yang diajarkan dengan lebih mudah,” kata Rifty di Kampus UI Depok, Jumat.

Berkat inovasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) itu mereka lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-37 di Universitas Airlangga, Oktober 2024.

Rifty dan anggota timnya Anisa Isnaini, Naswa Dwidayanti Khairunnisa, Mirlando Geny Saputra, serta Prima Amalia Dewi telah menjalankan program edukasi ini selama tiga bulan dengan metode storytelling dan penggunaan pop-up book.

Rifty menjelaskan bahwa pemilihan media pop-up book dengan storytelling dilakukan karena media visual lebih mudah dipahami oleh anak-anak dengan disabilitas intelektual.

Inovasi ini tidak hanya mendapat sambutan positif dari siswa, tetapi juga dari para pendidik.

Ekawati, Guru Bidang Kesiswaan SLBN Kota Depok menyampaikan bahwa metode storytelling yang digunakan dalam program ini membuat anak-anak lebih mudah memahami materi pendidikan seksual.

“Sebelumnya, kami mengalami kesulitan untuk menjelaskan pendidikan seksual kepada mereka. Dengan adanya program ini, kami mengetahui bahwa anak-anak disabilitas intelektual bisa belajar asalkan diberikan pendekatan yang tepat,” ujarnya.

Keberhasilan program ini juga tidak terlepas dari bimbingan Dr. Ns. Dwi Cahya Rahmadiyah dari Fakultas Ilmu Keperawatan UI.

Menurut dia, inovasi yang dilakukan tim ini adalah langkah awal menuju perubahan yang lebih besar dalam inklusi pendidikan.

“Dedikasi dan inovasi yang dilakukan Rifty dan tim dapat membuka jalan bagi inklusi pendidikan, terutama dalam hal yang sangat penting namun sering terabaikan, seperti pendidikan seksual bagi anak-anak penyandang disabilitas,” kata Dr. Dwi Cahya.

Dengan inovasi yang berfokus pada pendidikan seks yang interaktif dan inklusif, tim mahasiswa UI ini berharap dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pendidikan anak-anak penyandang disabilitas di Indonesia dan berkompetisi dengan baik di ajang PIMNAS 2024.

Baca juga: Usia hubungan seks pertama makin maju, edukasi jadi penting

Baca juga: Pakar sarankan orang tua gunakan tiga cara efektif edukasi seks remaja

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024