Pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan menjadi yang pertama dalam lebih dari empat tahun

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor teknologi.

IHSG ditutup menguat 13,97 poin atau 0,18 persen ke posisi 7.812,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,87 poin atau 0,09 persen ke posisi 959,35.

“Pelaku pasar melihat peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, naik menjadi 87 persen pascarilis data PPI dari 50 persen beberapa hari yang lalu. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan menjadi yang pertama dalam lebih dari empat tahun, karena The Fed selama ini lebih fokus pada perang melawan inflasi," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat (AS) memperlihatkan inflasi di level produsen naik 0,2 persen month to month (mtm) pada Agustus 2024, setelah tidak tumbuh (0 persen (mtm)) pada Juli 2024, dan lebih tinggi dari ramalan pasar naik sebesar 0,1 persen (mtm).

Secara tahunan, indeks PPI tumbuh melambat menjadi 1,7 persen year on year (yoy), atau terendah dalam enam bulan, dari 2,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya dan lebih rendah dari ekspektasi pasar 1,8 persen (yoy).

Inflasi Inti naik 0,3 persen (mtm) atau 2,4 persen (yoy), setelah turun 0,2 persen (mtm) atau 2,3 persen (yoy) pada Juli 2024, dan lebih tinggi dari ramalan pasar yang naik 0,2 persen (mtm) dan 2.5 persen (yoy).

Dari pasar tenaga kerja AS, data Initial Jobless Claims memperlihatkan jumlah orang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran bertambah 2.000 pada pekan lalu menjadi 230.000, sejalan dengan estimasi pasar dan memberikan sinyal bahwa jumlah Pemutusan Hubungan kerja (PHK) tetap rendah meskipun pasar tenaga kerja secara keseluruhan sedang mengalami perlambatan.

Kombinasi antara pasar tenaga kerja yang stabil dan tingkat inflasi yang masih cukup tinggi menggerus peluang The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pekan depan.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 4,09 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik sebesar 0,76 persen dan 0,58 persen.

Sedangkan, lima sektor menurun yaitu sektor energi turun paling dalam minus 0,75 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor properti yang masing- masing turun sebesar 0,49 persen dan 0,40 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PKPK, KMDS, MLPT, TFAS dan FPNI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HOMI, SMLE, SRTG, KARW dan LABA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.120.997 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,46 miliar lembar saham senilai Rp27,54 triliun. Sebanyak 244 saham naik 328 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 251,50 poin atau 0,68 persen ke 36,581,80, indeks Hang Seng menguat 128,69 poin atau 0,75 persen ke 17.369,08, indeks Shanghai melemah 13,03 poin atau 0,48 persen ke 2.704,09, dan indeks Strait Times menguat 6,11 poin atau 0,17 persen ke 3.562,64.

Baca juga: Saham BRIS naik 65,52 persen menembus all time high
Baca juga: KSEI gandeng kustodian Sri Lanka kembangkan pasar modal Asia Pasifik
Baca juga: Mirae Asset proyeksikan IHSG tembus 7.915 di kuartal IV-2024

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024