Riyadh (ANTARA) - China dan Arab Saudi memiliki prospek yang cerah dalam hal kerja sama investasi dengan pesatnya perkembangan hubungan bilateral dalam beberapa tahun terakhir, kata Menteri Investasi Arab Saudi Khalid Al-Falih pada Rabu (11/9).

Dalam sebuah wawancara dengan Xinhua, menteri Arab Saudi itu mengatakan bahwa kerja sama investasi antara Arab Saudi dan China terus berkembang dengan berbagai peluang yang menjanjikan bagi kedua negara di berbagai sektor.

Al-Falih mengatakan China merupakan mitra dagang terbesar Arab Saudi, dengan volume perdagangan bilateral melampaui 100 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.415) tahun lalu dan momentumnya "terus berlanjut hingga paruh pertama tahun ini."

Menyoroti perluasan kerja sama investasi bilateral, dia mengatakan bahwa sejumlah perusahaan seperti Saudi Public Investment Fund, Aramco, dan SABIC serta perusahaan-perusahaan di sektor swasta telah melakukan investasi yang cukup besar di China.

"Ada juga kerja sama antara perusahaan Arab Saudi dan China di negara ketiga, seperti ACWA Power, yang berfokus pada energi terbarukan, energi bersih, dan desalinasi air," imbuhnya.

Dia mengatakan sekitar 750 perusahaan China saat ini beroperasi di Arab Saudi, berkontribusi pada sejumlah proyek konstruksi besar, termasuk megaproyek Neom.

"Kami bercita-cita meningkatkan investasi China di negara kerajaan ini, terutama di bidang-bidang ekonomi baru yang menjanjikan," kata Al-Falih.

Dia menegaskan lingkungan investasi Arab Saudi yang menarik didukung oleh reformasi legislatif dan peraturan.

"Kami menyambut para investor China untuk menjajaki peluang-peluang besar yang tersedia di negara kerajaan ini, yang bernilai sekitar 3 triliun dolar AS melalui Strategi Investasi Nasional dan platform Invest Saudi," ujarnya.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024